31. Sebuah Hal

100 16 0
                                    

"Marquess Egmond, saya akan mengunjungi istana untuk bertemu Pangeran Achille. Saya memiliki urusan penting dengannya."

"Apa bisa aku datang denganmu? Seseorang harus menjagamu dari orang-orang aneh."

"Siapa maksud anda? Saya akan pergi bersama Sir Hans. Saya ingin membicarakan tentang Rain. Anda pasti tahu bahwa Rain adalah pelayan saya. Dia juga adalah seseorang yang sejak kecil bersama saya. Tapi saya mendengar dia diperlukan buruk di istana. Jadi saya ingin meminta Pangeran Achille untuk menjaga Rain."

"Ah... Untuk apa? Dia sudah berada disana dan orang itu bisa menjaganya. Apa kau perlu datang ke istana hanya untuk mengatakan itu kepada Pangeran Achille?"

"Iya! Rain bukan hanya pelayan saya, tapi dia sangat dekat dengan saya! Saya tidak akan membuat masalah di istana!"

"Bukan itu yang kukhawatirkan!" Marquess Egmond menghentikan aktivitasnya menulis sesuatu dimeja.

Dia berjalan dan melepaskan kacamatanya. Jantungku berdegup kencang melihatnya kian mendekat. Entah kenapa dia terlihat tampan saat bergerak mendekatiku. Mungkin wajah Pangeran Achille tidak akan ada apa-apanya dengan Marquess Egmond sekarang. Dia berhenti tepat didepanku dengan deruan napas yang begitu berat. Apa dia akan marah?

"Pergilah denganku besok, tidak ada penolakan! Jika kau menolaknya, aku akan tetap datang denganmu! Aku tidak bisa membiarkanmu datang ke istana seorang diri." Marquess Egmond menunduk dan melihatku yang lebih pendek darinya. Aku bahkan hanya sebatas pundaknya. Itupun aku hanya bisa melihat dada bidangnya saja. Aku mendongak dan menatap matanya yang tengah menatapku lekat.

"Jangan salahkan aku malam ini!" Marquess Egmond menarik wajahku dan mencium bibirku. Dia mendorongku sampai aku terpojok ke dinding.

Harusnya aku tidak datang ke ruangannya ini. Harusnya aku mematuhinya bahwa dia akan bersikap seperti ini padaku. Tapi, apa yang bisa aku lakukan selain menerimanya? Aku mengalungkan tanganku pada lehernya dan menciumnya. Aku tidak akan menyalahkannya! Ini salahku!

"Lyn! Ingat ini, saat kau datang ke ruangan ini atau tempatku, kau sudah siap menerima resikonya. Hanya ada kita berdua di tempat ini."

"Baiklah!"

"Besok, aku datang bersamamu di istana. Kita temui Pangeran Achille, aku juga memiliki urusan dengannya!"

"Untuk apa?" Aku menyentuh wajah Marquess Egmond yang memerah.

"Hanya memberitahunya tentang wilayah timur, raja menginginkan Pangeran Achille mengurusnya. Kita akan lebih banyak melakukan kerjasama dengannya di masa depan."

"Apa harus dia?"

"Raja yang menginginkannya! Aku tidak bisa menolaknya!" Marquess Egmond menciumku lagi.

Masa bodoh dengan Pangeran Achille. Jika dia ingin mengurus wilayah Timur, dia harus bekerja sama dengan pria ini. Tapi Marquess Egmond lebih baik darinya. Aku menutup mulut Marquess Egmond. Ini terlalu berbahaya untuk kami berdua.

"Sudah sangat malam! Kita harus hentikan! Selamat malam, Marquess!" Aku mencium pipinya dan pergi sebelum dia menangkapku.

Malam ini dia lebih mengerikan daripada sebelumnya. Aku menyentuh wajahku yang panas, bisa bahaya jika kami teruskan.

💐💐💐

"Apa hubunganmu baik dengan Pangeran Achille?" Tanya Marquess Egmond.

"Mungkin, dia seseorang yang menyukai Rain. Bisakah saya jujur?"

"Apa?"

"Saya sempat menyukai Pangeran Achille awalnya. Hubungan kami tidak sebaik itu, dia terkadang akan datang untuk menemui Rain atau mengirimkan hadiah. Selama ini kami tidak terlalu banyak bicara tentang hal lain selain Rain. Jadi anda tidak perlu khawatir, perasaan saya pada Pangeran Achille telah lama hilang."

I Wish You Leave Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang