007.

3.6K 308 48
                                    

Sebulan telah berlalu..

Isagi tetap menjalani kehidupannya seperti biasa. Setelah menyelesaikan jadwal kuliahnya. Isagi langsung pergi bekerja bersama dengan Bachira.

Pagi hari Isagi akan kuliah, malam hari Isagi akan bekerja hingga pagi.

Meski Isagi merasa bosan karena kehidupannya begini-begini saja. Namun kehadiran sosok teman seperti Bachira mampu menjadi penyemangat dirinya dikala rasa lelah menyerang jiwanya.

Isagi lalui semuanya dengan penuh semangat meski sejujurnya ada rasa gelisah yang merasuk di dalam hatinya.

Canda, tawa dan kebahagiaan yang Bachira berikan untuknya, mampu membantu meredam rasa rindunya kepada Rin.

Sebulan berlalu, sebulan itu juga Rin tidak pernah sekalipun mengabarinya, meskipun Bachira selalu mengatakan bahwa semuanya baik-baik Saja. Tetapi Isagi tidak bisa menyembunyikan rasa gelisah nya saat berada jauh dari Rin.

Apa yang Rin dan anri lakukan?

Apakah Rin tidak merindukannya?

Kenapa Rin tidak pernah sekalipun menyempatkan diri untuk memberi kabar kepadanya?

Isagi ingin sekali menghubungi Rin lebih dulu. Tetapi jika ia menghubungi Rin lebih dulu, maka bukan balasan kerinduan yang Isagi dapatkan, melainkan luapan kemarahan.

Rin memang tidak pernah suka jika ia mengirim pesan padanya ataupun meneleponnya lebih dulu.

Ya...semua itu sengaja Rin lakukan selain sabar menunggu. Isagi hanya berharap Rin cepat kembali dan segera menemuinya.

★★★

"Sekarang membawa motor, kau yakin tidak ingin ku antar pulang?"

"Tidak megu, terimakasih..aku akan pulang sendiri."

"Kau yakin?."

"Sangat yakin.."

"Baiklah.."

Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi.

Isagi dan Bachira. Mereka berdua baru saja menyelesaikan jam kerja mereka dan berganti sift dengan pekerjaan yang lain.

Hari ini Bachira sengaja membawa motornya miliknya agar bisa pulang bersama Isagi. Bahkan sejak tadi Bachira sudah membujuk Isagi agar mau pulang bersamanya. Tetapi lagi dan lagi Isagi menolaknya.

Mau bagaimana lagi...

Bachira juga tidak mungkin memaksa Isagi pulang bersamanya.

"Apa kau yakin?" Tanya Bachira untuk memastikannya lagi.

"Yakin Megu...sudah pulang sana."

"Baiklah.."

Bachira mengambil sesuatu didalam tasnya dan melemparkannya kearah Isagi.

"Tangkap.."

Isagi menangkapnya. Seketika senyum lebar menghiasi wajahnya saat menyadari bahwa Bachira memberikan sebuah bungkus rokok kesukaannya.

"Untuk teman perjalananmu.."

"Thankyou Megu.."

"Sama-sama,aku pulang duluan ya.."

Hurt||Kaiser×Isagi×Rin||√ Where stories live. Discover now