Chapter 4

1.6K 100 70
                                    

"Dunia ini sudah rusak"

Tidak dimanapun tempat Naruto berpijak selalu ada yang namanya Perang. Perang selalu ada dari zaman ke zaman, tidak di Dunia Shinobi dan dunianya yang sekarang ia pijaki. itu terbukti dari sejarah manusia di dunia ini yang awalnya menggunakan tongkat dan batu untuk berperang, sekarang mereka menggunakan peralatan serta perangkat canggih seperti Drone UCAV (unmanned Combat Areal Vehicle) dan Rudal Balistik Antar Benua. Itulah kenapa Manusia tidak hanya ber Evolusi melainkan juga ber Revolusi.

Dan gilanya lagi tidak hanya manusia di dunia ini yang berperang, para Makhluk Supernatural yang bersembunyi dari manusia juga berperang. Menurut informasi yang ia dapatkan setelah berbincang dengan seorang yang mengaku sebagai Dewa, Great War merupakan salah satu perang terhebat yang pernah terjadi di Dunia Supranatural.

Perang akan selamanya terjadi selama ada yang namanya ambisi, cinta, dendam, idealisme, harapan dan impian. Tidak peduli perang dapat membuat kehancuran, rasa sakit dan kesengsaraan, namun di sisi lain Perang juga yang dapat mewujudkan perdamaian, kebebasan dan kebahagiaan, tergantung darimana kita mengambil prespektif atau sudut pandang.

"Kheh~ entah kenapa aku jadi teringat Uchiha tua itu"

Seorang Legenda Uchiha yang membangun Desa Konohagakure bersama rival sekaligus teman atau sahabatnya Hashirama Senju. Dia adalah perwujudan dari kepercayaan diri itu sendiri, dia tahu dia kuat dan Naruto bisa melihat dia membantai semua orang pada Perang Dunia Shinobi ke 4 yang melawannya, yang membuat kita sadar siapa yang seorang Shinobi dan siapa yang seorang Dewa. Meskipun dia bukan Villain utama tapi Naruto tetap menghormatinya sebagai musuh terkuatnya.

Namanya adalah sebuah terror, dia merupakan sosok Antagonis bagi kebanyakan orang, namun dialah yang secara tidak langsung menyelamatkan Dunia Shinobi, membawanya dari perang yang penuh dengan Rasa sakit dan Penderitaan kepada realitas yang penuh dengan Perdamaian dan Kebahagiaan. Naruto tidak pernah lupa namanya, dia adalah...

Uchiha Madara

Ketika Naruto berada di masa remaja dan ketika dia masih Naif, dia menganggap bahwa Hashirama adalah sosok panutan yang bisa mewujudkan Perdamaian. Namun setelah Naruto menginjak dewasa, Naruto telah mengerti bahwa Hashirama itu terlalu naif dan terlalu percaya berharap kepada generasi kedepannya.

Setelah dia bertambah umur dan membuka mata pada realita yang sesungguhnya akhirnya dia mengerti jalan pikir Legenda Uchiha itu. Naruto sadar akan sifat makhluk hidup, kesetianmu pada satu kelompok membuatmu rela membangun konflik dengan kelompok lain. Menurut Madara, Desa yang diciptakan oleh Hashirama tidak akan menyelesaikan permasalahan, hal ini justru memperluas skala konflik yang ada. sangat susah untuk membuktikan bahwa Madara salah. Hashirama bahkan membuktikan poin dari Madara, disaat Hashirama membunuh Madara temanya sendiri untuk melindungi Desa.

Madara sesungguhnya benci akan peperangan, dia benci ketika anak-anak dipaksa untuk turun ke medan perang, dia benci adik-adik yang mati di medan perang, namun dia tidak pernah membenci musuh-musuhnya atau orang yang telah membunuh adiknya. Melainkan dia membenci sistem yang ada di Dunia Shinobi.

Madara ingin mengubah sistem itu seperti yang tertulis di batu Prasasti Uchiha peninggalan Rikudou-Sennin yang telah ia pelajari setelah mendapatkan Mangekyou Abadinya. Namun Seluruh Desa, Klan-nya dan bahkan temannya sendiri Hashirama tidak mempercayainya.

Kini Naruto telah menyadari semuanya, keinginannya akan perdamaian tidak akan bisa berjalan sesuai dengan impian nya ketika dia dihadapkan pada kenyataan, dan itu pernah diucapkan oleh Madara kepadanya...

"Bangunlah pada kenyataan.. tidak ada yang berjalan sesuai rencana di dunia yang terkutuk ini, semakin lama kau hidup semakin kau akan menyadarinya, bahwa... yang benar-benar ada dalam kenyataan ini hanyalah Rasa sakit, Penderitaan dan Kesia-siaan. Dengarkan..."

Kono Yo No KyuseishuWhere stories live. Discover now