Chapter 9 Akhirnya Kalian Ngentot!

3.3K 100 37
                                    

"Akhirnya!!!!"

Kata seseorang dari jendela.

Sontak Rama dan Dewo menjerit bersamaan.

Rama langsung melompat berdiri dan menyembunyikan kemaluannya, seketika wajahnya merah padam melihat wajah yang sangat dikenalnya itu.

"Selamat ya! Akhirnya kalian ngentot!" kata Mama Rama

"MAMAAAA!!!!!!" jerit Rama.

"Dari pertama kali Dewo main kemari, Mama tuh udah bisa liat chemistry kalian cocok banget. Rama kan dominan top dan Dewo kan muscle bottom yang submissive gitu," kata Mama Rama

"A..apa..apaaan!!" jerit Rama.

"Kalian butuh ini," kata Mama Rama, memberikan Rama sekotak kondom, sebotol lube, "Ini juga, Mama bagi dikit dari koleksi Mama." Dia menyerahkan sekardus sextoys baru, lalu menunjuk dildo berwarna hitam di paling atas "Nah yang ini cocok nih buat bool Dewo yang masih perjaka."

"Cukup!!!" jerit Rama, mengunci jendela, menutup tirai, lalu menggeser lemari bajunya untuk menutup jendela.

"Maaf ya Bang, Mama suka begitu..."

Ketika Rama berbalik badan, Dewo sudah mengangkat tungkai kakinya, melipatnya di dadanya, kedua lengannya menggengam pahanya sendiri. Binaragawan itu mengidangkan keperjakaannya untuk Rama.

"Abang ingin memberikan semuanya padamu Dek..." ujar Dewo lirih.

"Lanjutin dulu yang tadi ya Bang, baru aja mulai," kata Rama.

Ia kembali duduk di dada Dewo dan memasukan kontolnya ke mulut Dewo, binaragawan itu pun langsung menyepong kontol jumbo Rama dengan antusias.

Diameter kontol Rama begitu besar, hingga pipi Dewo terasa tertarik merenggang, Dewo membiarkan instingnya mengambil alih, lidahnya seperti tahu harus berbuat apa, berseliweran melilit di kepala kontol itu.

Rama pun mendesah dan mengerang penuh kenikmatan, baru sebentar aja Rama ngerasa udah mau crot, dia mencabut dulu kontolnya dari mulut Dewo.

Layaknya seorang penyelam yang dirampas regulatornya, mulut Dewo langung mangap-mangap, lidahnya meler-meler mencari kontol Rama.

"Doyan apa doyan Bang?" kata Rama, ia malah sengaja menggoda Dewo, dengan mengayunkan kontolnya agar susah dicaplok Dewo.

"Buka mulut yang lebar," perintah Rama.

Dewo menurut.

Rama mengumpulkan liurnya, lalu meludah di mulut Dewo.

Dewo menerima liur Rama dan menelannya.

"Good boy," kata Rama, lalu kembali memasukan kontolnya ke dalam mulut Dewo.

Dewo pun mendesah nikmat, merasakan kontol berdenyut Rama kembali memenuhi rongga mulutnya, lalu masuk makin dalam hingga memicu refleks muntahnya. Dewo pun tersedak sedak, dan tubuhnya mulai melengkung ke atas, secara tidak sadar berusaha menjauhkan mulutnya dari benda yang menyumpal saluran pernafasannya.

"Relax Bang!" kata Rama sambil menghadiahi wajah tampan Dewo dengan tamparan-tamparan.

Tamparan Rama berhasil membuat Dewo berhenti meronta, Rama pun menjambak rambut Dewo dan mengayunkan pinggulnya, hingga kontolnya mundur maju di kerongkongan Dewo.

Bunyinya yang terdengar becek dan ganjil memenuhi ruangan.

Air mata dewo mengalir deras, namun pandangannya begitu pasrah, tanpa perlawanan sedikitpun.

Janji Takkan Kemana-mana, Ya?Where stories live. Discover now