XIX. ii Mencari Blue Moon

7 1 0
                                    

"Jadi, itu penyebab tadi mereka menggila?"

Edi asal menyimpulkan begitu saja, berhubung malam ini bulan purnama. Namun, praduga tersebut kurang tepat, hal ini disebabkan oleh faktor lain. Faktor itu ialah karena semakin dekat dengan Red Moon, fenomena purnama bulan berwarna merah.

Konon para vampir akan mendapat peningkatan kekuatan berlipat ganda ketika purnama. Hal itu juga yang mendorong tubuh Richard menjadi lebih agresif, gelojak nafsu dari darah vampir yang mengalir di tubuhnya semakin sulit untuk ia kendalikan.

Adanya informasi seputar vampir dan Red Moon dari Richard membuat Edi teringat sesuatu. Ramalan dari Aquila yang berbunyi 'ketika bulan biru dan merah bertemu, akan tiba seorang penunjuk jalan yang menuntun dua rembulan itu.' Tanpa ragu ia menanyakan artinya kepada Richard.

Sementara itu, pemuda yang ditanyai terdiam, ia memalingkan wajah sendu.

"Aku tahu siapa mereka, ... Tapi, ---" racaunya sebentar.

Tak berselang lama, ia menarik nafas lalu berdiri. Richard membuka pintu, lalu terdiam sesaat.

"Lebih baik kamu melihatnya sendiri, Edi." ujarnya mengajak Edi pergi, berlalu meninggalkan ruang bawah tanah menuju ke tempat asing sekali lagi.

....

Selama dalam perjalanan Richard terus meracau tidak jelas, ia seolah berbicara dengan diri sendiri tak peduli Edi mendengarnya atau tidak. Secara garis besar ia bergumam tentang keberadaan manusia serigala, ras Werewolf yang telah lama dinyatakan musnah.

Richard pernah mendengar jika vampir dan werewolf adalah musuh bebuyutan yang tidak bisa akur, selalu saja ada pertempuran antara keduanya.

Namun, semua berakhir ketika para manusia serigala menghilang begitu saja. Kejadian itu terjadi sekitar 500 tahun lalu, tepat sebelum keputusan leluhur membuat darah campuran.

Jadi, tidak dipungkiri jika Richard tidak pernah menemui manusia serigala sejak kelahirannya. Bisa dikatakan pemuda itu mempertanyakan keberadaan mereka, kaum yang musnah sebelum ia lahir.

Meskipun begitu, Richard selalu mendengar kisah mereka ketika bersama pengawal. Beberapa buku catatan juga ada yang menceritakan tentang ras tersebut. Pertikaian yang berlangsung selama berabad-abad, musuh abadi pada makhluk berumur panjang berakhir begitu saja.

Konflik seketika terhenti ketika salah para werewolf dinyatakan hilang, dan konflik baru muncul. Masalah internal para vampir, memecah belah keturunan dalam beberapa kubu yang terus bersiteru hingga menimbulkan kudeta.

"Ma-af, kamu jadi mendengar unek-unek dalam kepalaku." pintanya meminta maaf karena membuat Edi mendengarkan ocehan Richard.

Edi justru menimpali dengan segan, "Iya, tidak apa-apa." balasnya merasa tiak dirugikan, melainkan malah untung karena mendapatkan beberapa informasi dari Richard.

Jalanan yang dilalui keduanya berbeda dari yang sebelumnya, kali ini mereka melewati saluran air bawah tanah. Jika diperhatikan sepertinya mereka menjauhi pusat kota, atau mengikuti jalur air menuju ke arah barat laut, sisi lain dari Anthropos island.

"Kali ini, kita akan kemana?" Edi bertanya setelah cukup lama melewati jalur pembuangan.

"Ke tempat seharusnya mereka berada." jawab Richard cepat, tanpa menoleh atau pun berhenti sedikitpun ia kembali berujar

"Katanya, dahulu tempat itu merupakan kediaman para manusia serigala. Tidak kalah makmur dengan kota ini, sebuah kerajaan yang sempat jaya pada masanya."

"Aku sering ke sana untuk bermain...." imbuhnya sembari menoleh untuk melihat Edi sekilas.

Ucapannya terjeda untuk sesaat, Richard menatap Edi dengan wajah sendu. Sorot mata pemuda itu seolah berkata, 'jangan sampai menyesal setelah mengetahuinya.'

Dimensi O'clock -Adventure In Pararel World- (Re-upload)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora