VIII.iv Kedatangan yang sudah diramalkan

188 25 87
                                    

Keributan terdengar diantara kerumunan, samar-sama Edi bisa mendengar percakapan mereka meski ada yang berbisik.

"Diakah orangnya?"

"Dia hanya seorang bocah, mana mungkin bisa menyelamatkan kita!"

"Pendeta bilang ada dua orang, mana yang satunya?"

"Mungkin satunya tertangkap oleh mereka."

"Semoga saja bocah itu tidak membebani kita."

"Lihat tampangnya, dia seperti anak yang tidak tahu apa-apa."

"Apakah ramalan pendeta kali ini salah?"

....

Begitu banyak bisikan memasuki indra pendengaran, Edi menjadi bingung dan ketakutan. Semua orang itu asing baginya, tubuhnya bergetar sembari menatap linglung kerumunan.

"Tenang saja anak muda, kamu aman di sini."

seseorang membelah kerumunan, dia memakai jubah putih dan memegang sebuah tongkat kayu dengan batu permata di ujungnya.

"Nona, apa yang terjadi pada mereka. Mengapa anda hanya menjemput salah satunya?" lanjutnya bertanya pada Liyonna, gadis itu sudah berdiri di samping Edi.

"Dia menjadi umpan agar Ty tidak mengejar anak ini. Ketika saya tiba keduanya sudah berpisah, dan dia dikejar oleh Zee." terang Liyonna.

Pendeta itu terlihat berfikir dengan memegang dagunya, "Sepertinya orang itu juga sudah meramalkannya." gumam-nya.

Kemudian dia berjalan mendekati Edi, lalu mengetuk ujung tongkat di atas kepala bocah itu. Batu permata menyala sejenak, setelah itu kembali meredup.

Pria itu memberi hormat dengan mengetuk dada sambil membungkuk, dia berucap "Selamat datang Tuan Muda. Saya adalah Ragus Magusta, seorang pendeta yang mengemban tugas untuk menuntun anda. Hormat saya demi masa depan yang lebih baik, semoga Light of God memberkati."

Semua orang di tempat itu ikut membungkuk dan memberi hormat, termasuk Liyonna yang ada di sebelah Edi. "Hormat kami demi masa depan yang lebih baik, semoga Light of God memberkati."

....

[New Tittle!]

...

[Foreseeable Person]

{Orang yang dinantikan kedatangannya sebagai penyelamat hidup mereka. Kedatangan yang sudah ada dalam ramalan, tapi tidak diduga kapan kehadirannya.}

Apa yang kamu perbuat akan berpengaruh pada masa depan dunia, membawa kedamaian atau menyebabkan kekacauan.

....

....

"Apa ini tidak masalah?"

Edi bertanya dengan ragu, dia masih merasa tidak enak harus berada di atas tandu. Bocah itu merasa perlakuan mereka sedikit berlebihan, untuk apa anak berusia Sembilan tahun dihormati bahkan dijunjung begitu tinggi, sampai-sampai harus di beri layanan khusus.

Seandainya Edi tahu alasannya, dia pasti akan menolak meski dipaksa sekalipun. Untuk diketahui, dia menurut untuk menaiki tandu itu karena terpaksa dan didesak oleh semua orang, termasuk Ragus dan Liyonna.

"Tentu, tidak masalah. Posisi anda lebih tinggi dari saya sekalipun, jadi sudah sewajarnya bila diperlakukan istimewa."

Ragus menjawab dengan sopan, pendeta itu begitu menghormati Edi tak peduli dengan usianya yang masih bocah. Liyonna sendiri yang seharusnya dihormati karena statusnya juga ikut hormat.

Dimensi O'clock -Adventure In Pararel World- (Re-upload)Where stories live. Discover now