[IV/XV]

1K 95 24
                                    

Sebanyak apapun harta yang saya miliki...

*********

Sudah satu minggu semenjak mereka menikah. Kini mereka berdua masih tinggal di apartment [Name] untuk sementara selagi mencari tempat mana yang bagus untuk honeymoon.

Setelah honeymoon, barulah mereka berdua akan kembali ke Tangerang untuk membeli rumah. Mereka tidak akan lama, mungkin hanya satu minggu?

*********

Ini ialah kali pertamanya [Name] dan Sopan akan tidur bersama. Sangat... canggung. Bulan sudah berada di atas langit untuk menggantikan Matahari yang selalu menyinari Bumi.

[Name] berusaha mencari topik pembicaraan. Begitu pula dengan Sopan. Hingga [Name] menemukan topik untuk dibicarakan saat itu juga.

"Sopan... Sopan." [Name] menyenggol lengan Sopan yang berada di sebelahnya. Sopan pun menoleh ke arah [Name]. Ia mengubah posisi rebahannya yang awalnya telentang menjadi miring, menghadap [Name].

Sopan menatap mata indah [Name] dengan tatapan lembut. Aduh, [Name] engga bisa ditatap kayak begini sama Sopan!

"Hoi! Ini ada yang mau aku omongin, nih!" [Name] memalingkan mukanya dari Sopan. Sungguh, ia tidak kuat dengan tatapan Sopan!

Sopan terkekeh dengan tingkah laku [Name]. Ia meletakkan tangan kanannya yang hangat itu di pipi [Name] yang lembut. "Akhirnya, saya bisa nyentuh pipi kamu. Sekarang kamu sudah milik saya sepenuhnya, kan?" Ia tersenyum, masih menatap [Name] yang membuang muka.

[Name] semakin dibuat memerah oleh Sopan. Namun, ia tidak boleh begitu. Ia harus cool dihadapan suaminya itu.

"Ini lho, mau honeymoon kemana nanti?" [Name] melanjutkan pembicaraannya.

"Mau honeymoon? Memang kamu ada duit???" tanya Sopan.

[Name] tersenyum meremehkan, "Heh, [Name] mah selalu ada uang. Jadi mau kemana?"

Sopan mengelus pipi [Name] dengan lembut. Sopan memang seperti sengaja membuat [Name] salah tingkah. Tapi benar saja, [Name] orangnya memang mudah salah tingkah.

"Saya terserah kamu aja. Kemanapun yang kamu suka, dan yang pasti, kita punya duit yang cukup," jawab Sopan.

"Aku mau ke Raja Ampat. Temenku ada yang udah pernah kesana, katanya tempatnya... beuh! MasyaAllah, cantik bangeeet! Yaudah setelah denger cerita dari temenku itu, aku mulai nabung. Hingga saat ini. Ya? Kita ke Raja Ampat aja, ya?" [Name] menunjukkan gambar Raja Ampat yang ada di layar ponselnya kepada Sopan.

Sopan tersenyum lalu mencubit pelan hidung [Name], "Cantik, kayak kamu. Kamu kok gemesin banget, sih? Iya, nanti kita kesana."

Deg!

[Name] dibuat salah tingkah lagi oleh Sopan. Sudah keberapa kalinya ini?? Ia kembali membuang muka.

Sopan mendekatkan dirinya kepada [Name]. [Name] terkejut, ia bisa merasakan jantungnya berdebar kencang. Apa yang ingin dilakukan Sopan?

Lagi-lagi, Sopan membelai lembut pipi [Name], "[Name], boleh saya?..." tanya Sopan.

[Name] tidak mengerti dengan apa yang baru saja Sopan cakapkan. Tetapi tiba-tiba, Sopan mulai mendekati wajahnya kepada [Name] sambil menutup mata. [Name] bergidik ngeri. Sopan mau ngapain, sih?

Chup~

Tanpa perizinan dari [Name], Sopan langsung mencium bibir [Name]. [Name] menutup matanya rapat, lalu membalas ciuman dari Sopan.

Sopan melumat bibir manis [Name] dengan lembut. Semakin lama, Sopan mulai memperdalam ciuman mereka. [Name] mulai kehabisan nafasnya. Ia tak menyangka, Sopan bisa sebrutal ini...

Pada akhirnya, Sopan melepaskan ciuman mereka. [Name] langsung mengambil nafas sebanyak mungkin.

[Name] melirik ke Sopan yang masih menatapnya sedari tadi, "Nakal juga kamu, ya~"

Sopan hanya bisa tersenyum sambil menatap [Name]. Ia pun memberikan pelukan hangat kepada [Name], Sopan juga mengelus-elus rambut [Name].

Di dalam pelukannya, [Name] bisa merasakan detak jantung milik Sopan yang berdetak cepat. Sama saja seperti [Name] saat ini.

Tidak lama, [Name] tertidur dalam pelukan sang suami.

"Selamat malam, sayangku." Kemudian Sopan memberi kecupan singkat di dahi [Name]. Sopan pun ikut tertidur.

Dan seperti itulah perbincangan mereka untuk menetukan tempat honeymoon. Itu juga ialah malam pertama mereka.

*********

[Name] tersadar dari alam bawah sadarnya ketika terdengar suara Sopan yang memanggil namanya.

"[Name] sayang... Sahur dulu, yuk..." Suara Sopan yang lembut itu membangunkan [Name]. [Name] langsung membuka matanya dan duduk.

Sopan tersenyum, "Dah bangun?? Nanti kamu ke dapur aja, ya. Tenang, saya lagi masak makanan buat sahur, sebentar lagi juga jadi. Kamu tunggu aja di meja makan."

[Name] memalingkan wajahnya, "M... Makasih," gumamnya.

*********

...tetap saja harta paling berharga yang saya miliki ialah kamu.

My bad. Harusnya kemarin aku publishnya pas buka puasa, ya? Haduuhh, sori ya ( 〃▽〃) Anw, aku bakal usahain namatin ini sebelum lebaran. Apa bisa ya? Kalau engga bisa, minimal ini bisa tamat awal bulan Mei.

Nemu di Twitter, cuma buat pemanis buka puasa aja :3 @kuro_san210 on Twitter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nemu di Twitter, cuma buat pemanis buka puasa aja :3 @kuro_san210 on Twitter.

630 kata.

My Tsundere Wife; BoBoiBoy Sopan (ID)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang