7. Regret

62 13 6
                                    

[ I will walk where my own nature would be leading ]

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

[ I will walk where my own nature would be leading ]

- Emily Brontë -

***

Aku benci melihat drama yang sedang ku tonton sore ini di layar televisi, drama tentang perselingkuhan si tokoh wanita dengan mantan pacarnya. Cerita yang konyol bagaimana dia dengan mudah terpengaruh oleh pesona orang dimasa lalu saat dia memiliki seseorang yang baik disisinya.

Sungguh memuakan. Aku muak pada tokoh wanita itu muak pula pada diriku sendiri.

Pikiranku melayang pada ingatan dimana aku sebagai pelaku perselingkuhan. Bercinta bersama sahabatku sendiri.

Aku tidak akan bisa melupakannya, itu salah satu seks yang akan selalu ku ingat seumur hidupku. Selain karena ku lakukan bersama Park Jimin, aku harus mengakui jika dia memberikan sensasi berbeda.

Aku ingat bagaimana nafasku tersengal, aku kehilangan oksigen cukup banyak, jantungku berdebar tidak karuan sementara organ intiku berdenyut saat Park Jimin bergerak dengan konstan, terus bergerak, semakin lama semakin cepat.

Dia membuatku gila, gelombang aneh mulai menyergapku.

Aku mengigit bibirku, aku nyaris meledak.

"Jangan tahan dirimu baby." Bisik pria itu.

Baby? Ahhh... Sial!!

Aku mengerang, tidak menahan diriku, satu tanganku mencengkram pundaknya dan ikut bergerak. Aku merasakan gelombang itu datang lebih cepat tanpa bisa tertahan, denyutan yang menggetarkan sekujur tubuhku, Jimin tidak membiarkan ku menikmatinya dia terus menghujamku dengan tempo yang semakin gila.

"Argh.. Fuck!! Fuck! Fuck!!" Umpat Jimin saat Gemuruhnya datang.

Jimin ambruk diatas tubuhku. Deru nafasnya naik dan turun.

"I love you, Hyewon-ah." Bisiknya, sesuatu yang lagi-lagi mengejutkanku.

Ada rasa hangat saat aku mendengar ucapannya setelah pergulatan panas yang kami lakukan.

Tak lama jimin menyingkir dari atas tubuhku, merebahkan dirinya di samping dengan kepala menempel dibahuku. Aku bisa mendengar dengan jelas nafasnya yang menderu berubah menjadi lebih teratur.

"Ini gila." Gumamnya, ada senyum di wajahnya. Entah senyum karena puas atau karena sesuatu hal yang lain.

Aku setuju jika ini Gila. Tindakan yang gila, langkah yang gila, perbuatan yang gila, juga seks yang gila.

Aku baru saja bercinta dengan Park Jimin!

Aku baru saja berselingkuh, persis seperti tokoh wanita dalam drama yang berakting dengan memuakan di layar televisi.

...

"Kau baik-baik saja??" Joonki bertanya, membuyarkan lamunan kotorku.

"Aku baik-baik saja." Aku berdusta

TIMETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon