10. Bonjour

46 7 8
                                    

Cheating is a choice not a mistake

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Cheating is a choice not a mistake

- Unknow -

***

Berselingkuh!

Apa aku dan Jimin resmi berselingkuh? Apa perselingkuhan butuh peresmian? Bukankah saat hatimu berpaling itu sudah menjadi perselingkuhan?

Selama seminggu kepergian Joonki ke Thailand aku melalui banyak hal bersama Jimin. Aku menikmati apapun yang kami lakukan bersama, dari yang sekedar makan malam bersama hingga ciuman-ciuman mesra. Tidak lebih dari itu, Jimin menepati ucapannya yang tidak akan menyentuh lebih jauh tanpa seizinku.

Tidak ada yang bisa ku mengerti, aku bukan perempuan yang menganggap hal seperti ini sebagai hal biasa. Aku selalu berfikir jika perselingkuhan adalah pengkhianatan yang sangat menyakitkan. Tapi kini aku melakukannya. Apapun alasannya tidak ada yang benar dari tindakan yang ku lakukan, namun aku tidak bisa membodohi Jimin atau diriku sendiri.

Tidak ada lagi jalan mundur, tidak bisa pula menghindarinya. Saat ini Jimin cukup keras kepala dan aku tidak lagi punya daya untuk mengelak. 

Maka terkutuklah aku sebagai pelaku perselingkuhan.

Hal itu tidak menyingkirkan perasaan bersalah yang ku rasakan pada Joonki. Percayalah jika aku sangat tertekan setiap kali aku berfikir tentang hubungan kami. Aku bertekad untuk mengatakannya begitu pria itu kembali ke Korea, namun akhirnya tidak juga kulakukan.

Entah karena Joonki yang terlalu sibuk hingga kami jarang bertemu atau karena nyaliku yang terlalu ciut.

"Aku akan pergi ke Paris selama seminggu." Joonki berkata saat kami makan siang bersama.

"Kau baru saja kembali dari Thailand."

"Ada projek besar di Eropa." Kata Joonki dengan santai.

"Pasti menyenangkan bisa bekerja dan jalan-jalan."

"Andai aku bisa mengajakmu, pasti menyenangkan bisa pergi kesana berdua." Ucap pria itu, andai dia tahu aku mengkhianatinya selama dia pergi? Apa Joonki akan tetap berpikir seperti ini?

Ku pikir dia akan mencabik-cabikku hingga tidak berbentuk lagi.

Sungguh aku tidak takut dia pergi untuk bekerja hanya saja semakin sering kami berpisah, mungkin hubunganku dan Jimin akan semakin jauh.

Aku tidak suka memikirkan jika aku menjadi pelaku pengkhianatan, padahal sebelumnya aku selalu berpikir jika berkhianat adalah perbuatan paling tercela. Karena biasanya kita berkhianat pada orang terdekat bukan pada musuh.

"Dia akan pergi ke Paris?" Jimin bertanya saat aku berkata, pria itu tidak menutupi suara nya yang terdengar riang.

"Hmm.. seminggu." Jawabku lemas

TIMEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin