| -002- | Rumah Sakit

327 179 166
                                    

"Jauh dari kata sempurna, jadi jangan berharap lebih

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Jauh dari kata sempurna, jadi jangan berharap lebih."

--Langit Albintara--

----

Langit tetap kekeh dengan pendiriannya. Pemuda itu terus membopong Abimanyu keluar dari tempat tinggal dan bergegas menunggu Taksi. Abimanyu hanya pasrah, sekarang tubuhnya sangat lemas.

Beberapa menit kemudian, sebuah taksi datang dari arah kiri. Langit dengan perlahan membopong Sang kakak memasuki Taksi. Ntah mengapa, Abimanyu merasa sangat sakit di bagian belakang kepalanya. Serasa ditusuk-tusuk beribu jarum.

"Langit, Kalau gue mati gimana ya?" Ucap Abimanyu. tak henti-henti meremat kepala bagian belakangnya. Langit yang mendengar ucapan Abi, membuatnya sentak kaget.

"Bang, jangan ngomong kaya' gitu! Abang pasti sembuh." Langit merasa runtuh dengan ucapan yang baru saja dilontarkan Bang Abi. Jika, Bang Abimanyu pergi. lantas siapa yang menemani Langit? Ayah saja tidak mau, pikir Langit. Sudah cukup mama saja yang pergi meninggalkannya.

Setelah perbincangan antara keduanya. Langit melihat Bang Abimanyu tertidur lemas. Tak lama sebuah mobil taksi yang di naiki oleh mereka pun terhenti, tepat di Rumah-Sakit.

 Tak lama sebuah mobil taksi yang di naiki oleh mereka pun terhenti, tepat di Rumah-Sakit

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pelan-pelan Langit menepuk pelan pundak Sang Kakak, namun ia tak kunjung bangun. lagi-lagi Langit menggoncangkan keras, namun sang Kakak tak kunjung bangun.

"Bang...Bang...Bangun." Tepuk Langit pelan dibagian pundak. Namun yang ditepuk itu tak menyahut.

Wajah sang kakak terlihat sangat pucat dan bibir yang sangat kering. Langit khawatir, tak ingin kakaknya kenapa-kenapa. Langit pun spontan membawa Abimanyu keluar dari mobil menuju Rumah-Sakit

Langkah pemuda yang bernama Langit itu sangat lah terburu-buru. Sampai pada akhirnya Indranya menemukan sang Dokter yang berada disana. Langit langsung beranjak menghampiri sang dokter.

"Pak Dokter! Pak! Tolongin Bang Abi." Ucapnya panik, posisinya Bang Abimanyu masih di bopong oleh Langit.

Pak dokter yang melihat itu dengan sigap memanggil suster.

Anxiety Boy | ON GOING Donde viven las historias. Descúbrelo ahora