Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Manusia hanya memikirkan ego, dibanding diri sendiri."
---Langit Albintara---
Ayahnya pun merasa bersalah dengan cepat ia langsung meminta maaf. "M-maafin ayah ya, nak?" Ucapnya yang ingin memeluk anaknya. Namun, Abimanyu langsung menjauh dari sang ayah.
Abimanyu menahan sakit hatinya, matanya yang sudah memerah dan berkaca-kaca. Tak menyangka terhadap prilaku sang ayah. Kenapa Ayah nya sangat egois. Egois terhadap semuanya. Seenaknya!
"Maafin ayah ya, nak? Ayah gak sengaja...jangan marah sama ayah, ya?" Tanya nya lagi. Pria itu mencoba mendekat. Namun, yang di dekati itu semakin menggeserkan tubuhnya untuk menjauh dari pelukan sang ayah.
Mendapat prilaku acuh dari sang anak, ayahnya prustasi. Tatapan sayu yang berhasil menghiasi wajah pria itu. Pria itu langsung pergi keluar menuju pintu, dan meninggalkan Abimanyu yang masih membuang muka sedih, sembari melihat pancaran hujan dari ruangan terlapisi kaca itu.
Alih-alih terdapat pemuda yang sedang membawa sepeda dengan kecepatan yang sangat kencang itu. Membuat pemuda itu semakin gencar melewati jalan raya, seluruh orang yang melihat sepeda yang kencang melintasi jalan raya yang membuat percikan air tabur tak karuan, orang-orang itu pun spontan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan apa yang mereka liat barusan.
Keringat dingin yang menguyur seluruh tubuh, dengan sedikit goresan luka dan lebam yang menghiasi wajah pemuda berkulit putih kepucatan itu. seluruh tubuhnya sangat basah kuyup karna menerobos derasnya hujan.
Hingga setalah lama dari itu, menampakkan rumah sakit dimana tempat Bang Abimanyu dirawat. Cepat-cepat Langit membelokkan stang sepeda dan menggowesnya tepat berhenti di sebuah parkiran.
"Huft!" Sedikit helaan nafas dari pemuda itu.
Pemuda bernama Langit itu langsung berlari menuju pintu besar rumah sakit. Namun....
SRRTT!
Langit pun terjatuh. Sebuah mobil bermerk Aston Martin dengan warna hijau kegelapan itu hampir menabraknya. Langit berusaha terbangun dari duduknya. Ia memfokuskan pandangan nya akibat percikan dari hujan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
