Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Seseorang tidak akan pernah tahu, sebelum merasakan apa yang kita rasakan."
---Langit Albintara---
Di sebuah gubuk pedesaan, beramai-ramai para pria yang berstatus sebagai bapak-bapak bagi kalangan umurnya. Beribu-ribu canda dan tawa terhadap permainan yang di mainkan oleh mereka. Tak lupa dengan beberapa botol yang berisikan air dengan cairan berwarna putih-keputihan, yang memiliki rasa manis, asam dan sedikit pahit karena telah mengandung alkohol. Orang-orang biasanya menyebut nya Tuak.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Makanya lu kalau main yang jago' dong kaya' gue." Tawa dari salah satu pria yang di sampingnya itu.
"Alah, kemarin-kemarin gue yang menang. baru menang sekali aja lu udah belagu, Tarnok-Tarnok." Kekeh Pria yang lain nya sembari menoyor surai Pria yang berucap itu barusan.
Tak kuat dengan permainan salah satu Pria yang sudah sangat di terpa mabok itu pun berhenti, lantaran sudah tak kuat meminum-minuman yang beralkohol itu.
"Saya nyerah lah pak, ngantuk. Pusing juga dikit." Ujar Edgar.
"Alah gar-gar, lemah jadi Pria. Pria itu tangguh. Liat ni gue." Ucap pria itu dengan sedikit menunjukkan kedua tangan yang berotot itu.
Bruk!
Pria itu pun tergeletak.
"Yaelah, baru setengah permainan." Cibir Pria itu.
Melihat salah satu dari mereka yang sudah tergeletak lemah itu ketiga Pria yang sedang asik bermain itu pun langsung mengakhiri permainan nya.
"Bagaimana, Nok, Din. Edgar pingsan, Cok."
"Dah-dah, coba bangunin. Siapa tau bangun tu orang." Ujar Tarnok.
