| -006- |

164 79 49
                                    

"Hal yang tak mungkin diharapkan, mungkin pasti akan terjadi dikemudian hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hal yang tak mungkin diharapkan, mungkin pasti akan terjadi dikemudian hari. Bahkan disaat bersusah payah untuk mengelakkannya."

---Langit Albintara---

-

Di pagi hari itu Gresya yang sudah siap dengan seragamnya itu tak lupa membantu sang ibunda tercinta untuk menyiapkan santapan seperti biasa, dan menaruhnya di sebuah meja yang panjang yang terlapisi ukiran emas di setiap incinya.

Namun, disisi lain Sera yang baru saja keluar dari kamar tidur sembari mengucek-ngucek kedua matanya, tak lupa dengan rantingan rambut yang sudah tidak karuan membuatnya semakin kucel.

Sera iri. Iri dengan kedekatan sahabatnya itu dengan orang tuanya, Sera harap apa yang ia lihat barusan bisa terjadi di keluarganya. Tetapi... Sepertinya itu tak mungkin.

Gresya yang melihat sahabat nya yang tengah melamun, ia pun memanggilnya.

"Woi, ser! Ayo sini." Panggil Gresya, yang berhasil membuat Sera tersadar dari lamunannya.

"Eh, adek! Jangan pake wai-woi gitu kalau ngomong, ah! Gak sopan." Ingat ibundanya, tak mau sang anak berbicara lebih kepada orang-orang.

"Bunda lebay ah. Kaya' gak pernah muda aja, lagian aku sama Sera dan biasa."

Sang ibunda yang mendengar itu hanya memutar kedua bola matanya, pusing anak zaman sekarang selalu saja menjawab.

"Ya, pokoknya gak boleh gitu lagi ngomongnya!"

"Iya-iya bunda."

Setelah lama perdebatan kecil dari keduanya. gadis yang baru saja di panggil oleh Gresya pun tiba di hadapannya.

Gresya sangat tahu jelas dengan tatapan sayu dari sahabatnya, dan ia juga dapat menebak apa yang dipikiran sahabatnya nya itu. Sera sangatlah terpuruk dengan suasana dirumah. Apalagi, ayah dan bunda nya sering bertengkar.

"Gue kira lu udah mandi." Angkat bicara dari Gresya.

"Males gue berangkat sekolah hari ini, gak mood." Jawab Sera dengan sedikit helaan nafas frustasi darinya.

Mayla, orang tua dari Gresya Simamora itu hanya tersenyum mendengar perkataan singkat dari Sera. Ia sangat prihatin terhadapnya.

"Gak boleh gitu dong nak. jangan gara-gara orang tua kamu, kamu jadi patah semangat, ayo dong semangat!" Ucap Bu Mayla sembari mengelus pundak sahabat dari anaknya itu.

"Hmm..."

"Ya, sudah jangan dipikirin dulu kamu fokus sekolah dulu ya, ini bunda masak yang banyak buat kamu, makan dulu."

Mendengar itu Sera hanya mengangguk.

"Iya Ser, makan dulu geh. Kasian noh nyokap gue dah masak banyak-banyak buat Lo, buru makan keburu dingin."

Anxiety Boy | ON GOING Where stories live. Discover now