Jangan Gibah

288 35 17
                                    

BoBoiBoy milik Animonsta Studios

.

.

.

Jangan Gibah

oleh yesthiskei

.

.

.

Bulan Ramadan adalah bulan yang suci dambaan hati bagi insan yang menanti, bulan penuh berkah dan ampunan, bulan di mana orang-orang berlomba-lomba untuk melakukan ibadah demi mengikis dosa yang telah diperbuat. Butir-butir tasbih berputar tak terhitung mengiringi zikir di bulan suci, menyeru umat muslim seisi Bumi untuk melantunkan kalimat-kalimat yang agung. Sungguh kemuliaan yang layak kita junjung, Ramadan penuh dengan kedamaian hati dan rahmat dari Sang Ilahi.

Bulan Ramadan, di mana umat muslim menjalankan ibadah puasa, menahan lapar dan dahaga yang meraja, menahan kesabaran dan menjaga lisan dari perkataan yang keji, menjaga perbuatan agar selalu melakukan hal yang baik, serta menyucikan hati hingga bersih di bulan suci. Bersyukurlah wahai insan yang telah diberikan oleh Allah Swt. kesempatan untuk bertemu dengan bulan penuh berkah ini.

Seperti tujuh saudara yang saat ini menyambut bulan Ramadan dengan melaksanakan puasa pertama mereka.

Setelah melaksanakan salat Subuh dan bertadarus, mereka mengawali pagi yang indah ini dengan beraktivitas. Ada yang membersihkan rumah, ada yang membersihkan halaman, ada yang memberi makan ternak, dan ada juga yang mengurus tanaman.

"Kak Blaze, enggak kedikitan tuh ngasih makannya?" tanya Duri yang sedang menyiram tanamannya yang tak jauh dari Blaze.

"Kan lagi puasa," jawab Blaze dengan santainya.

"Eh, tapi kan ayam enggak puasa, lagi pun kalo makannya dikit tetep aja itu artinya dia enggak puasa," ujar Duri.

"Eh, hehe iya juga."

"Hedeh, Kak Blaze …."

"Ehehe …." Blaze hanya cengar-cengie sambil menggaruk tengkuknya.

"Oh ya, Kak Blaze, kita bantu Kak Upan di depan yuk, nyapu halaman," ajak Duri kepada Blaze, ia berniat ingin membantu Taufan yang sedang membersihkan halaman rumah. Lagi pun pekerjaannya juga sudah selesai, daripada dia tidak ada kerjaan lebih baik membantu saudaranya yang lain.

"Oh oke, ayok Duri."

"Ayokk."

Dua saudara itu pun pergi ke halaman depan menghampiri Taufan yang saat itu masih menyapu halaman dengan riangnya.

"Wuiiii …" seru Taufan mengayunkan sapunya.

"Asik banget tuh kayaknya mainin sapu," ujar Blaze yang kebetulan melihat aksinya.

"Eh Blaze? Hehe biar nyapunya asik Blaze," jawab Taufan, tak lupa dengan cengiran khasnya.

"Haha, terserah Kak Upan deh."

"Kak, mau Duri bantu nyapunya?"

"Wahh, boleh Duri, ayo sini."

"Hehe, okey!!"

"Blaze mau bantu juga!" Blaze juga menawarkan dirinya.

"Boleh dong, ayok bantu aku biar cepat selesai."

"Hum hum."

Mereka pun melanjutkan aktivitasnya, menyapu setiap sudut halaman hingga tak tersisa daun kering yang berguguran. Saat sedang sibuk menyapu halaman, mereka dikejutkan oleh suara pecah.

Ramadhan ElementalWhere stories live. Discover now