13

39.9K 4.3K 141
                                    

Ke esokan harinya, Arkana bangun dari tidur nyenyak nya. Arkana bergegas mandi setelah selesai mandi ia akan turun ke bawah membuat sarapan untuk Niel dan Nia.

Tapi baru akan keluar dari pintu kamar nya, Arkana teringat kalau kedua bocah itu nginep di rumah opa dan oma nya jadilah ia berbalik lagi untuk berleha-leha tak lupa menutup pintu nya.

Baru saja menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur, pintu kamarnya ada yang mengetuk.

"Haish siapa sih?!" Dumelnya tapi tetap bangun dari kasur dan membuka pintu kamar.

Arkana sedikit tersentak karena yang mengetuk pintu kamarnya adalah Marvin.

"Ngapain lo?" Ucap Arkana memandang sinis Marvin.

"Siapkan air hangat, baju dan buatkan saya sarapan!" Ucapnya lalu melenggang pergi meninggalkan Arkana yang kesal ingin mencabik-cabik Marvin.

"Huh sabar Arkana sabar, orang sabar banyak uang nya." Monolog nya, walaupun ia bingung kenapa Marvin tiba-tiba meminta bantuannya tapi biarlah juga, kalau Marvin sering meminta tolong pada nya ia akan cepat mendapatkan uang dan bercerai lalu pindah ke luar negeri.

Arkana berjalan menuju kamar Marvin, ia melakukan yang di suruh Marvin tadi. Setelah selesai ia pun turun untuk membuat sarapan.

Ia akan membuat sarapan yang simpel saja, yaitu omelet. Beberapa menit kemudian Arkana selesai membuat omelet, ia hidangkan di meja makan menunggu Marvin.

Eits jangan salah paham dulu, Arkana menunggu Marvin bukan untuk makan bersama tetapi menunggu uang nya.

Sembari menunggu Marvin, Arkana lagi dan lagi melamun, memikirkan cara lain bagaimana cara mendapatkan uang.

Balapan? no, jualan? ia tidak tau mau jualan apa. Otaknya mencoba berfikir keras, kerja apa gitu yang dapet uang 10M sehari tapi cuma modal rebahan. Tiba-tiba saja pikiran gila muncul di benak nya.

Apa ia menyuruh bocil botak ponakan nya titi saja ya? kan tuh bocil setiap dapet uang lumayan tapi haram bedosa, udah banyak dosa mau nambah dosa lagi. Huuh ngepet saja? sama sajaa.

Arkana berpikir dengan tangan yang mengetuk-ngetuk dagu nya. Tanpa di sadari ternyata Marvin sudah ada di samping nya.

"Ekhem." Dehem Marvin membuat Arkana tersadar dari lamunannya.

"Eh sejak kapan lo disini? ah udahlah lama, uang bayaran mana?" Ucapnya sembari menyodorkan kedua tangannya.

"Kemaren kan 5jt sekali bantu tuh nah sekarang sekali bantu 10jt jadi total 30jt lo bayar nya." Arkana tersenyum senang saat melihat Marvin yang berdecih kesal tapi tetap mengambil cek dan menulis nominal yang sesuai keinginan Arkana.

Marvin menyodorkan cek itu dan dengan tersenyum puas Arkana mengambilnya.

"Yang ikhlas dong! kalo ngga tambah 50jt sini!"

"Kamu itu istri sudah sewajarnya melayani suami, ini malah minta di bayar cih!" Arkana mengeraskan rahangnya mendengar ucapan Marvin, ya ada benarnya juga sih tapi kalo laki nya modelan Marvin kan Arkana juga pikir-pikir dulu kali.

"Bodoamat, lagian selama ini yang pegang semua uang lo kan? gue di kasih pun ngga banyak, 20jt perbulan mana cukup woe, percuma punya laki kaya kalo pelit huh!" Sungguh Arkana terbawa emosi jadi kata-kata yang ia lontarkan keluar begitu saja.

Marvin diam, ia memilih makan sarapan yang sudah di sediakan oleh istrinya.

Sedangkan Arkana yang merasa di acuhkan pun memilih pergi keluar, mau healing gitu mumpung anak-anaknya lagi sama mertuanya.

•••

"Amit-amit anjir idihh gamau gue kalo jodoh sama lo!" Ucap Arkana kesal pada pria yang kini di sampingnya.

"Jahat lo anjir, kita jodoh tau mangkanya ketemu lagi. Kan kalo udah ketemu beberapa kali pasti jodoh." Jawabnya membuat Arkana kesal merolingkan kedua matanya.

"Jodoh pala lo botak Ron!" Ya, pria di samping Arkana adalah Aron.

Niat Arkana ingin me time pupus sudah karena kemunculan Aron tiba-tiba. Karena sekarang pria itu terus mengikuti Arkana.

Flashback*

Arkana sedang berada di sebuah mall, ia juga sekarang sudah di dalam bioskop ingin menonton horor tapi tanpa di duga-duga seperti jailangkung yang datang tak di undang Aron muncul.

"Halloo calon, ketemu lagi kitaa jodoh sih fiks!"

Arkana yang terkejut reflek menonjok orang itu.

"Yak anjir lo suka banget ya kdrt, tapi gapapa gue tetep suka!" Arkana yang mendengarnya pun kesal.

Ia ingin me time menjernihkan isi pikiran nya karena lelah dengan Marvin tapi tetap saja di sini juga malah ketemu makhluk jadi-jadian seperti Aron.

"Mau kemana nihh jalan sendirian? Mau gue temenin ngga calon?" Ucap Aron sembari menggoda dengan wajah yang menyebalkan, menurut Arkana.

Arkana tetap tak menggubris Aron, ia memilih keluar dari bioskop. Sungguh sudah tidak mood untuk menonton.

Tapi Aron tetap saja mengikuti Arkana dan mengoceh tidak jelas.

"Lo bisa diem ngga sih? lagian nih ya lo tau gue ada disini tuh gimana? Lo nguntit gue kan? Ngaku lo!"

"Eitsss ngga dong, kebetulan ini kan berarti kita berjodoh." Ucapnya sembari mengusap rambutnya ke belakang.

"Amit-amit anjir idihh gamau gue kalo jodoh sama lo!"

Flashback off*

"Gapapa botak kalo itu lo, gue terima lapang dada asli dah." Arkana hanya diam dan terus berjalan masuk ke toko baju.

"Lo mau beli baju? sok pilih ntar gue deh yang bayarin."

"Serius lo?"

"Iyaa."

"Jangan nyesel ntar."

Beberapa menit kemudian setelah selesai memilih arkana langsung menaruh nya di kasir.

"Ron!" Panggil arkana melambaikan kan tangan memberi kode untuk mendekat ke kasir dan membayarnya.

Aron mendekat ke kasir dan betapa terkejutnya ia mengetahui total belanjaan baju Arkana.

Ia tersenyum getir melihat Arkana, mengambil dompet dan membayar nya. Setelah selesai mereka berdua keluar dari toko tersebut.

"Rip dompet gue.." lirih Aron dengan wajah lesunya. Ia melirik Arkana.

"Banyak juga ya ternyata lo beli baju nya."

"Kenapa? ngga seneng? bilang dong dari awal!" Arkana tidak tega sebenarnya tapi biarlah, biar Aron jera dan menganggap nya matre agar tidak mengejar-ngejar dirinya lagi.

"Seneng ko seneng hehe." Ucapnya tersenyum paksa. Sedangkan Arkana tidak peduli dan meninggalkan Aron.

"Untung calon!" Batin nya dan cepat-cepat menyusul arkana.





























Tbc

Nihh aku update eh salah deng, dobel update maksudnya.

Sebagai permintaan maaf gara-gara kemaren ngegantung kalian, udah yaa udah dobel up nih

Tapi enak ga di gantung? bosen di gantung doi mulu di gantung aku we kalo gitu

Ramein toh yoo, byeeee

Transmigrasi Arkana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang