16

32.8K 3.8K 85
                                    

Arkana lelah terus menerus di tempeli dua pria itu. Kalo di tempeli dua wanita sih bisa di bicarakan baik-baik deh.

Ya, acara bakar-bakaran nya tetap jadi tapi ya gitu Arkana kemana-mana di tempeli dua orang aneh.

Marvin dan Aron, keduanya terus menerus berdebat. Arkana jadi pusing sendiri jadinya, ngehadepin Aron aja udah pusing ini di tambah Marvin yang entah kenapa ikut-ikutan.

Posisinya sekarang Arkana duduk di tengah dan di kiri ada Aron sedangkan di kanan ada Marvin.

Ikan bakar yang mereka buat sudah jadi, Arkana berdiri dari duduk niatnya ingin membangunkan si kembar agar ikut makan juga.

Melihat Arkana berdiri keduanya ikut berdiri juga membuat semua orang menatap kearah mereka bertiga.

Arkana yang melihat itu pun merolingkan kedua matanya. "Gue mau panggil kembar dulu."

Arkana berjalan masuk di ikuti kedua pria itu. Arkana berhenti dan menoleh kebelakang, menghela nafasnya kasar dan menatap tajam keduanya.

"Gausah ikutan!" Tekan Arkana dengan suara tinggi dan langsung berjalan masuk ke dalam lagi.

Mendengar itu Marvin dan Aron langsung berhenti. Keduanya saling pandang dan balik ke tempat duduk lagi.

"Kalian berdua kenapa sih?" Tanya Leon saat kedua nya baru duduk lagi.

"Ngga papa!" Jawab keduanya berbarengan.

"Aneh lo berdua, yang satu tetep ngejar walaupun di depan suaminya yang satunya lagi bilang ngga cinta tapi giliran istrinya ada yang deketin langsung ketar ketir." Ucapan Mail tidak di gubris oleh keduanya.

"Aunty mau ikan itu dong." Tunjuk Felix yang duduk di pangkuan Rey.

"Stop panggil gue aunty bocah! Minta aja ke Daddy lo tuh!" Ucap Rey kesal, bocah itu sedari tadi nempel terus.

"Lix, sini lo." Panggil Mail tapi Felix hanya acuh.

"Aunty~" rengek Felix sembari mendongak menatap wajah Rey.

Dengan tidak ikhlas nya Rey mengambilkan apa yang di mau Felix.

"Eh Felix katanya udah punya calon momma ya?" Celutuk Vano.

Felix yang tadi senang karena Rey mengambilkan ikan untuknya sekarang raut wajah itu tergantikan dengan raut wajah kaget.

Mail yang melihat raut wajah anaknya langsung membekap mulut Vano.

Baru saja ingin meluruskan tapi Felix lebih dulu bicara sembari menatap Mail.

"Siapa? aunty Rey?" Tanya Felix membuat yang lainnya kaget.

Rey yang sedang makan ikan bakar itupun tersedak karena ucapan Felix. Gio yang duduk di samping Rey langsung saja memberikan segelas air putih untuk temannya itu.

Rey langsung mengambil gelas itu dan di minum nya sampai habis.

"Bukan aunty Rey mu tapi seorang wanita yadhgdccgg.." Mail langsung membekap mulut Leon setelah melepaskan bekapannya di mulut Vano.

Felix menatap Mail dengan tatapan sinis dan menatap Rey dengan tatapan sendu.

"Aunty, temenin Felix tidur." Rengek Felix yang sudah tidak berselera makan.

Rey menatap bocah itu tidak suka. "Sama daddy mu sana, lagi makan enak gini ko malah tidur sih!"

"Hiks ayoo aunty.."

Rey kesal, tidak ia tidak kasian pada bocah itu Rey malah kasian pada ikan bakar itu kalo tidak masuk kedalam perut nya.

Adi yang melihat itu tidak tega, ia mendekat ke arah Rey dan membujuk Rey.

Transmigrasi Arkana Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt