19

31.8K 3.5K 65
                                    

Pagi ini Arkana di suguhkan pemandangan yang sangat absurd. Di ruang tamu terdapat orang-orang terdampar seperti ikan. Mereka masih tertidur dengan posisi Mail tengkurap dan kedua kaki di atas sofa, setengah badannya berada di bawah karpet.

Leon, pria itu tertidur dengan posisi kakinya di atas kepala Mail sedangkan kepala nya di himpit ketiak Vano. Vano sendiri posisi nya terlentang dan sedikit menganga.

Yang normal sendiri cuma Sera, wanita itu tertidur di sofa. Sedangkan Marvin, entah tidak ada mungkin tidur di kamar nya.

Tapi Arkana tidak habis pikir kalau pun mereka ingin menginap kenapa tidak di kamar tamu saja? Ya kalau kamar tamunya belum di bersihkan, kan mereka bisa tidur di sofa lagian sofa di mansion ini banyak di berbagai ruangan, kenapa harus di bawah hanya beralaskan karpet.

Ya untung ada karpet kalau tidak ada, mereka ingin tidur di lantai gitu? Sungguh Arkana tidak habis thinking.

"MANTU BUNDA!" Teriakan menggelegar itu membuat Arkana langsung menoleh kan wajahnya melihat ke arah Lisa yang sedang berlari kecil ke arah nya.

Saat sudah di dekat Arkana, Lisa langsung memeluk menantunya itu.

"Bunda kangen banget sama kamu, Kana!" Ucapnya dengan antusias dan melepaskan pelukannya.

"Hehe Kana juga!" Arkana tersenyum memamerkan deretan gigi nya. Melihat itu membuat Lisa merasa gemas dan mencubit pipi sedikit berisi milik Arkana.

"Ayo keruang tv aja bun, disini ada orang lagi tidur." Ajak Arkana yang diangguki oleh Lisa saat melihat orang tidur yang di maksud Arkana.

Arkana menggeleng pelan, ke empat orang itu tidak terusik sama sekali padahal Lisa tadi berteriak cukup kencang.

Keduanya duduk di sofa ruang tv itu, Arkana tadi sudah meminta pelayan untuk membuat kan minuman dan membawakan camilan untuk mertua nya.

"Bunda kesini mau ngajak si kembar liburan selama tiga hari. Boleh kan sayang? nanti sekolah nya biar bunda aja yang ngijinin." Arkana bingung, kenapa mertuanya itu mendadak sekali ingin mengajak si kembar liburan padahal lagi tidak libur sekolah.

Arkana ingin melarang pun tidak bisa karena itu bunda mertuanya, lagi pula jika si kembar di bawa oleh mertuanya Arkana akan leluasa kan?

Tidak mau kehilangan waktu luangnya Arkana mengangguk setuju. Setelah menjadi seorang ibu dadakan membuat nya susah untuk mencari waktu luang yang lumayan lama.

"Kapan berangkat nya Bun?" Tanya Arkana, kan si kembar juga belum menyiapkan baju dan yang lainnya.

"Sekarang, si kembar bangun belum?"
Arkana menggeleng.

"Kana bangunin dulu ya Bun terus siapin keperluan si kembar." Baru saja Arkana ingin bangun dari duduknya tapi tangan nya di cekal oleh Lisa.

"Kamu ngga usah nyiapin baju ya nyiapin yang bener-bener keperluan kembar yang pentingnya aja, nanti masalah baju biar beli aja di sana nya. kembar biar bunda yang bangunin." Ucap Lisa lalu melenggang pergi ke kamar kembar meninggal kan Arkana dengan raut wajah bingung nya.

Keperluan yang penting saja? baju juga penting kan? ah sudahlah dari pada pusing memikirkan itu lebih baik ia menuruti apa yang di katakan mertua nya saja.

Arkana bangun dari tempat duduknya dan berjalan kearah kamar kembar juga untuk menyiapkan keperluan nya.

Ternyata si kembar sudah bangun dan bersiap untuk mandi.

"Mommy!" Teriak si kembar saat melihat Arkana masuk ke dalam kamar mereka.

Arkana berjongkok agar mereka bisa leluasa untuk memeluk nya.

Transmigrasi Arkana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang