bab 6

1.3K 73 13
                                    

"junghwan?" Batin doyoung

"Sini pulang dek, di cariin ibu tuh" suruh junghwan ke adeknya

"Ih tapi bocah itu gimana kak?" Tanya anak itu ke arah doyoung

"Bocah? Beraninya dia" kata doyoung pelan tak didengar oleh kedua adek kakak itu

"Biarin aja" jawab junghwan

"Idih" gumam doyoung

Kedua adek kakak itu pun meninggalkan Doyoung sendiri di tempat itu dengan keadaan masih hujan

"Duo brengsek" kata doyoung, kesel

Jujur doyoung sangat kedinginan di tempat itu tapi ia tidak bisa melakukan apa apa, Doyoung hanya berharap bahwa ada seseorang orang yang menolongnya

Getaran hp berdering dari dalam tas doyoung dengan cepat cepat ia mengangkat telpon itu karena yang menelponnya adalah bibinya

"Halo bibi, kenapa?"

"....."

"Hehe maaf bi aku terhalang hujan, tapi ga usah khawatir aku berteduh kok"

"....."

"Di taman anak anak"

"....."

"Main"

"....."

Telepon mereka pun terputus

Doyoung menaruh kembali handphone nya itu kedalam tasnya

Tak disangka doyoung melihat seseorang yang terlihat dari jauh sedang menuju kepadanya pria itu tidak membawa tangan kosong ia memegang sebuah payung

"Pakai payung ini" pria itu memberikan doyoung sebuah payung yang dari tadi ia pegang

"Ah, engga usah gapapa" tolak doyoung

"Udah kamu pakai aja, pasti keluarga mu khawatir" tawar pria itu kembali

"Huum okeh deh, makasih yaa" dengan senang hati doyoung menerima payung itu, tidak lupa untuk tersenyum kepada pria itu

"Mau ku antar?" Tawar pria itu kembali

"Eh, sekali lgi engga deh aku jalan kaki aja" tolak doyoung, doyoung itu sebenarnya takut. Takut di culik soalnya doyoung baru pertama kali ketemu sama pria itu

"Kamu takut?, Udah gapapa adek aku kenal kamu kok itu dia ada di dalam mobil" jelas pria itu

"Hah adek?, Adek siapa? Apa gw terima aja yaa" batin doyoung

"Mau gaa?" Tanya pria itu

"Ah boleh boleh" terima doyoung dengan senang hati

Mereka berdua pun berjalan menuju mobil itu, ketika doyoung masuk kedalam mobil itu ia kaget ternyata adek yang di maksud itu adalah yedam

"Loh yedam?" Kaget doyoung, sekalipun tak percaya

"Yeuuh kenapa kaget Doy, hahaha" Ejek yedam memegang kedua pipi doyoung

"Ya kaget aja soalnya gw ga percaya kalau yng di maksud adeknya itu lo" kata doyoung melihat ke arah kakanya yedam

"Lagian Kaka kok ga sebutin namaku kan jadinya doyoung kaget" kesel yedam tapi sepenuhnya engga kesel hanya sedikit

"Yah maaf" singkat kakak yedam

"nama kakak lo siapa dam" bisik doyoung

"Namaku mashiho" jawab mashiho karena ia mendengar bisikan doyoung, seharusnya doyoung harus lebih berbisik

MINE - HWANBBY [Rest]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang