bab 8

1.1K 57 1
                                    

Setelah membereskan semua perbuatan yang mereka lakukan kini kedua pria itu kembali berada di halte bus, sekarang hujannya juga sudah berhenti

Mereka berdua tinggal menunggu penjemputnya datang bus mereka sudah kelewatan karena udah sore, lagi pula ini semua salah junghwan ngapain harus ngelakuin hal itu tadi jadinya kan Busnya kelewatan

"Gara gara Lo ini" tuduh doyoung

"Apaan kok gw?" Balas junghwan, bingung

"Ya Lo lah" tegas doyoung lalu pergi meninggalkan junghwan soalnya Irene datang jemput dia

"Dih awas aja" gumam junghwan

Doyoung berbalik dan mengeluarkan lidahnya layaknya mengejek, junghwan melihat itu rasanya dia ingin sekali menghukum doyoung lagi

Junghwan bercode ia melihat ke arah bawahnya dan sepertinya doyoung tau apa yang di maksud oleh junghwan

"Anjir" kata doyoung mengembalikan badannya

Junghwan tertawa dari jauh untungnya tidak ada orang kalau ad pasti udh di bilang gila

"Kenapa doyoung?" Tanya Irene karena dari tadi ia melihat doyoung sangat akrab sama junghwan, Andai Irene tau bahwa itu lebih dari akrab

"Hah engga, ayo lanjut jalan aja bibi" balas doyoung

Irene tidak menanggapi ia hanya menuruti kata dari doyoung

.

.

.

.

.

Langkah seseorang terdengar dari luar gudang sepertinya akan ada yang datang

"Bangke dia datang" batin winter soalnya mulut dia di tutup sama kain hitam

Langkah itu semakin dekat dan tepat ia membuka pintu tapi tidak dengan tangan kosong ia membawa sebuah pistol

"Anjir pistol?" Batin winter ketakutan

Sekarang ini winter sudah sangat ketakutan dia ga tau harus ngelakuin apa lagi

"Hai darling" bisik giselle membuat winter merinding

Winter mau memaki tapi terhalang oleh penutup mulutnya terpaksa dia hanya bisa menatap tajam ke arah giselle

"Aduh sayang ga bisa bicara ya?, Sini aku bukain penutupnya" Giselle mencoba membuka ikatan penutup mulut itu tapi di tengah tengah ia ingin membuka, giselle mengatakan hal yang tidak wajar ke winter

"Kalau gw buka Lo bakal mati" Kata giselle membuat winter sangat ketakutan rasanya ia ingin menangis

"Kasian winternya sayang mending bukain aja" balas jihoon dari dari Deket pintu yang tidak lain pacar giselle

"Kalau di buka pasti mulutnya bakal jadi binatang sayang" jelas Giselle membuat winter kesel itupun ia secara memberontak

"Diam" kata jihoon, melotot

Winter tidak melawan ia menurut soalnyaa jihoon itu orangnya seram banget

"Bagus nurut" Giselle tertawa melihat winter begitu juga dengan jihoon, Giselle ga nyangka teman yang dia takuti selama ini ternyata cuman seorang gadis lemah

"Ayo keluar pesta kita udah selesai" ajak jihoon

"Belum" Giselle menembakkan pistol itu ke arah winter namun tembakannya itu meleset lebih tepatnya ia sengaja agar terlihat sedang mengancam winter

"Nah, ayo" balas winter

Winter kaget, kaget banget malahan dia ga sanggup dia mau pulang sekarang winter hanya berharap bahwa ada seseorang yang menolongnya

MINE - HWANBBY [Rest]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang