Ep_09 Gadis Bodoh

19 2 0
                                    

Twins Boys Psycho and Mafia

***


Jackson, Ara, Aldres dan Keisha kini sedang berada di ruang tamu. Mereka sedang asik mengobrol namun obrolan Jackson dan Aldres benar-benar sangat formal seperti bukan ayah dan anak, sedangkan Ara dan Keisha hanya diam mendengarkan obrolan kedua pria di depannya.

" Sayang bagaimana Aldres dan Aldres di sekolah? Apa mereka sangat nakal?" tanya Ara kepada Keisha. Pertanyaan Ara seketika membuat Keisha gugup dan sekilas melirik Aldres yang kini sedang menatapnya dingin.

" Aldres dan Aldren baik tante. Keisha tidak terlalu memperhatikan mereka jadi Keisha tidak tau semuanya tentang mereka," jawab Keisha hati-hati.

" Apa kamu yakin Keisha? Saya yakin mereka tidak sebaik apa yang kamu katakan," sahut Jackson mematahkan semuanya. Aldres membuang nafas sedikit kasar saat mendengar ucapan sang ayah.

" Astaga Dad, kenapa Daddy tidak pernah percaya ke anak sendiri? Aldres dan Aldren baik di sekolah. Lagi pula kenapa Momy menanyakan hal itu? kami sudah dewasa kami bukan anak kecil lagi," tandas Aldres tidak suka dengan pertanyaan Ara.

" Sayang bukannya Momy tidak percaya hanya saja Momy ingin tau tentang kalian ketika di sekolah," ucap Ara meyakinkan Aldres supaya tidak kesal.

" Sudahlah sayang biarkan saja. Dia memang sulit di pahami, ayok sayang ini sudah malam besok aku kerja pagi-pagi," ucap Jackson yang mendapat decihan kecil dari Aldres.

" Cih, giliran ke kamar aja cepat," sindir Aldres

" Apa kamu bilang?"

" Udah sayang ini udah malem kenapa kalian terus bertengkar?"

" Dia yang duluan sayang," ucap Jackson tidak mau kalah.

" Udah cukup!"

" Keisha sebaiknya malam ini kamu menginap disini dulu. Ini sudah malam nggak baik kalau kalian keluar malam-malam seperti ini, besok pagi Aldres antar kamu pulang yah," ujar Ara. Keisha ingin sekali menolak tapi mau gimana lagi rasanya sangat sulit untuk Keisha menolak apalagi pria di depannya sudah menatapnya tajam.

Keisha mengangguki ucapan Ara. Ara dan Jackson pergi ke dalam kamar untuk menyambut mimpi mereka sedangkan Aldres dan Keisha masih duduk di sofa panjang itu. Aldres bangkit dari tempat duduknya dan tidur di paha Keisha membuat sang empu sedikit terkejut.

" Kamu dengar apa kata ibuku? Jadi malam ini kamu temani aku tidur. Aku tidak mau tau kamu tidak boleh tidur sebelum aku suruh kamu tidur mengerti?"

[ Peraturan macam apa ini? Dasar pria brengsek, gila, jahat] gerutu Keisha dalam hati.

***

Di tempat lain, Aldren sedang sibuk bermain Billiard. Sedari tadi Aldren tidak melihat keberadaan Vera yang artinya wanita itu sudah mengingkari janjinya, Aldren yang kesal melampiaskan semua kekesalannya bermain Billiard sesekali Aldren menggoda wanita-wanita cantik disana sebagai hiburan.

Tak berselang lama tiba-tiba beberapa orang berbadan besar itu mengacaukan segalanya. Mereka mengacak-acak dan membuat kegaduhan di tempat itu, Aldren yang merasa marah dan kesal itu langsung mendekati pria-pria itu.

" Yak!! Apa yang kalian lakukan hah?! Berani sekali kalian merusak kesenangan ku disini. Apa kalian tidak tau siapa aku huh?" tantang Aldren dengan gagahnya.

Salah-satu pria berbadan besar itu mendekati Aldren. " Saya tidak tau siapa kamu kenapa?"

" Tempat ini milik bos saya, jadi pergi dari tempat ini. Atau kau akan habis!" ancam pria besar itu. Aldren yang mendapat ancaman itu langsung menyunggingkan senyuman.

" Kau benar-benar tidak tau siapa aku huh? Kau benar-benar akan mati!" tandas Aldren dengan kedua matanya yang memerah.

Pria-pria berbadan besar itu menyerang dan menghajar Aldren. Aldren dapat menghajar pria-pria itu seorang diri, namun efek minuman memabukkan itu berhasil menggoyahkan Aldren. Kesadaran Aldren mulai terganggu, melihat Aldren yang lengah pria-pria itu langsung mengeroyok Aldren hingga babak belur.

Aldren tersungkur ke lantai dengan keadaannya yang tak sadarkan diri. Semua orang tidak bisa membantu Aldren karna mereka juga takut nasibnya akan sama seperti Aldren.

***

Aldres membaringkan tubuh Aldren ke atas ranjang kasar. Aldres terus mengumpat Aldres yang benar-benar bodoh, Aldren seorang King Mafia bisa di tumbang hanya karna pria-pria seperti itu?

" Dasar anak bodoh, kenapa dia begitu lemah," gumam Aldres sembari melepas semua sepatu yang dikenakan Aldren. Keisha yang melihat lembab dan luka di tubuh Aldren berinisiatif mengambil P3K untuk mengobati Aldren. Keisha mendekati Aldren dan hendak mengobati nya, tapi tiba-tiba tangannya di pegang erat oleh Aldres sontak hal itu membuat Keisha menatap Aldres bingung.

" Mau apa kamu?" tanya Aldres

" Aku hanya ingin mengobati lukanya,"

" Sejak kapan kamu peduli kepadanya hm?" Keisha memicingkan matanya mendengar ucapan Aldres yang benar-benar tidak masuk akal. Adiknya terluka tapi pria itu malah melarangnya mengobati Aldren, memang pria berhati iblis.

" Aku tidak memerintahkan mu mengobatinya jadi berikan kepadaku!" Aldres mengambil kotak P3K di Tangan Keisha dan mengobati Aldren.

Aldres mengobati luka di tubuh Aldren dengan sangat teliti, walaupun berhati iblis ternyata pria dingin itu memiliki sedikit rasa empati kepada adiknya. Beberapa menit kemudian Aldres sudah selesai dengan kegiatannya, menunggu Aldren siuman Aldres menarik Keisha ke sofa dan tidur di pahanya. Seperti perintahnya yang awal Aldres melarang Keisha untuk tidur sebelum ia perintahkan, Keisha yang penurut menuruti perintah Aldres untuk tidak tidur walaupun rasa ngantuk nya sudah menyerang. Semua orang sudah tidur terkecuali Keisha, seberapa kuatnya Keisha menahan rasa ngantuk itu tapi tetap saja ujung-ujungnya Keisha tertidur.

Aldres yang tidak tidur langsung menahan kepala Keisha yang hampir terbentur ke dinding sofa. Seketika tatapan Aldres tertuju pada wajah cantik Keisha, bibir yang merah merona itu berhasil mengalihkan semua perhatiannya. Aldres mendekatkan wajahnya ke wajah Keisha, namun tiba-tiba ia tersadar dan menjauhkan wajahnya dari wajah Keisha karna Aldres tidak mau Keisha terbangun karna ulahnya.

" Dasar gadis bodoh! Kau memang bodoh sampai-sampai kau tidak tidur karna perintahku. Tapi aku menyukainya," gumam Aldres sembari menatap wajah cantik Keisha.

***

Keesokan harinya Aldren tersadar dan merasa tubuhnya yang sakit. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah sang kakak yaitu Aldres, Aldres sudah sejak pagi buta menunggu adiknya bangun.

" Bagaimana tidurmu? Apa kamu sudah puas?" tanya Aldres dingin

" Kenapa aku bisa disini? bukannya malam itu aku di tempat Billiard?"

" Berterimakasih lah kepadaku, jika aku tidak datang menolongmu mungkin sekarang kau hanya tinggal nama karna di habisi oleh musuh-musuh mu," tandas Aldres dengan nada sedikiit tinggi.

" Ada apa dengan kau sebenarnya? Kenapa kamu bisa seperti ini? Kau benar-benar memalukan,"

" Hey aku juga tidak tau kalau ada musuhku disana. Saat itu aku benar-benar sangat kesal karna gadis itu, karna itu aku minum dan tanpa sadar tidak bisa mengontrolnya,"

" Cih, kau benar-benar sangat bodoh. Untung saja Daddy tidak tau, jika dia tau kau benar-benar akan habis,"

" Sudahlah jangan banyak mengacamku. Sekarang aku ingin mandi,"

" Lalu?"

" Bantu aku mandi,"

" Apa? Gila... Ya kali aku bantu kamu mandi," Aldres bergegas pergi meninggalkan Aldren yang terus berteriak memanggil namanya.

***


Lanjut?


Jangan lupa Like, Komen, Vote And Follow

Makasih:)

Twin Boys Psycho And MafiaWhere stories live. Discover now