Sisi Lain

187 20 7
                                    

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Di sebuah tempat yang lumayan tersembunyi, sebuah motor sport warna putih baru saja sampai. Si pengendara membuka helmnya. Dia mulai masuk ke bangunan tua itu. Sudah ada seorang wanita yang menunggunya.

"Mana,La?" Tanya Damian.

Cowok itu Damian. Dengan rambut yang dia kuncir sedikit ke belakang, dia lebih terlihat seperti Bad Boy daripada seorang Ketua OSIS. Ela menunjuk sebuah ruangan tempat orang yang kemarin mencelakai Gara terikat dengan mata tertutup dan mulut tersumpal.

Damian duduk di sebuah kursi yang memang sudah di sediakan untuknya. Menyilangkan kaki lalu melepas penutup mulut laki-laki itu.

"Brengsek! Siapa Lo hah?! Lepasin gue!" Omel orang yang tengah terikat itu.

Ela mendekati Damian.

"Namanya Heri. Mantan orang bokap Lo dan sekarang dia kerja buat bokap nya Daniel."

"Oh..jadi secara gak langsung bokap nya Daniel ngajak perang? Oke..gue layanin, tapi gak seharusnya orang lain yang dia lukai.

"Buka penutup matanya. Biar dia lihat siapa yang dia hadapin sekarang ini."

Ela dengan senang hati membuka penutup mata itu. Orang bernama Heri itu langsung dibuat terkejut melihat sosok di hadapannya ini. Sosok yang selama ini dia kenal sebagai cowok yang lembut dan santun bahkan saat laki-laki itu masih menjadi pegawai Ayahnya.

"Kenapa? Lo kaget lihat gue? Selama ini Lo hanya melihat sosok Damian yang terang. Lo gak pernah tahu kalau seorang Damian punya Dark side di dalam dirinya."

Damian mencengkeram dagu Heri.

"Siapa yang memerintahkan Lo buat nembak adik gue?! Hah?! Bokapnya Daniel?!"

Merasakan intimidasi yang sangat kuat dari seorang Damian, tubuh pria itu bergetar.

"Gue cuma disuruh. Gue cuma butuh duit buat berobat anak gue. Tolong kasihani gue?"

"Gue gak peduli sama Lo! Yang gue tahu Lo udah bikin adik gue masuk rumah sakit! Lo gak kapok dengan hukuman Lo dipenjara gara-gara nyulik gue dan adik gue pas masih kecil hah?! Masih kurang lo dipenjara? Kalau gitu gue bakal kasih Lo hukuman yang lebih bikin Lo sengsara lagi!"

"Please. Jangan bunuh gue! Gue rela Lo masukkin gue ke penjara lagi..tapi, jangan bunuh gue!"

"Lo pikir gue peduli?! Begitu keluar penjara Lo pasti bakal ngulang lagi dan begitu seterusnya. Gue bukan cowok berperasaan seperti yang Lo tahu selama ini. Habisin! Gue gak mau ada jejak dia sedikit pun."

Ela mengangguk. Damian menyeringai lalu menaiki motornya melintasi malam yang sekelam dirinya saat ini.

Damian sampai di rumah sakit lagi. Tentu saja dengan outfitnya yang berbeda. Dia seperti yang kita kenal selama ini. Saat membuka pintu, dia tersenyum melihat pacarnya ketiduran dengan mulut sedikit terbuka. Gara yang sedang main ponsel menoleh.

Are U Cinderella? (Complete)Where stories live. Discover now