Truth..

211 20 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Daniel memang sudah merasa kalau penembakan Gara kemarin ada hubungannya dengan sang ayah. Maka dari itu dia mencoba menemui Ayahnya. Jika itu benar, dia harus menghentikannya sekarang juga sebelum terlambat. Dia akhirnya kembali ke Aussie.

Saat tiba di ruang kantor Ayahnya, dia mendengar suara ayahnya yang tengah memarahi beberapa orang yang ada di sana.

"Apa-apaan kalian ini hah?! Kerja begitu saja gak becus!" Marah papanya Daniel.

"Maaf tuan. Satu persatu orang-orang penting kami hilang di sana. Seperti ada yang memang memantau kegiatan kami. Bahkan di sini hal yang sama juga terjadi."

"Seperti iblis yang terlihat selalu memata-matai kami. Jika kami bergerak sedikit saja, sesuatu pasti terjadi."

"Ini pasti kerjaannya Wisa! Aku yakin! Dia berani mengusikku sejauh ini!"omel Papanya Daniel.

"Itu karena Papa sudah mengusik keluarganya juga! Kalau Papa gak begitu mereka juga gak akan seperti ini!" Sahut Daniel sambil masuk ke ruang kerja sang ayah.

"Gak usah ikut campur kamu! Ini semua juga karena kamu! Kalau waktu itu kamu berhasil membuat anak itu tergila-gila padamu dan mengeruk semua rahasia mereka, kita yang bakalan jadi nomer satu, bukan Wisa!"

"Aku itu bukan pion Papa! Aku tulus cinta sama Gara. Aku lebih baik jauh dari dia daripada harus dimanfaatkan untuk keuntungan Papa!" Balas Wisa.

"Kamu pikir uang yang dibuat biaya mamamu itu uang siapa?! Uang Papa! Masih untung Papa Sudi buat biayain mama mu yang gak tahu terima kasih itu! Kamu..apa kamu pikir kamu itu anakku?! Aku yakin kamu itu anak laki-laki brengsek selingkuhan mama mu itu!"

Daniel sakit hati mendengar apa yang papanya ucapkan. Jika itu benar Daniel justru senang karena gak harus terlibat lagi dengan orang dihadapannya ini. Sayangnya dulu Daniel pernah mencoba tes DNA dan 99.99% dia anak orang tua ini.

"Kalian! Kurung bocah ini di kamarnya! Jangan biarkan dia keluar!"

Beberapa orang langsung menyeret Daniel setelah dibuat pingsan dengan pistol kejut.

"Menyusahkan! Setelah semuanya selesain aku pastikan kau dan ibumu ku buang jauh-jauh!"

Daniel terbangun keesokan harinya. Masih pukul 01.00 dinihari. Dia sadar kalau tak bisa keluar dari kamarnya. Dia termenung sendirian. Tangannya menatap sebuah benda yang sudah lama tersimpan di lemari pakaiannya. Benda itu mampu membuat dunia Papanya jungkir balik. Apa yang harus dia lakukan jika dunia yang selama ini memberikan apapun padanya hilang begitu saja.
Apa yang akan terjadi pada mamanya setelah ini?

Namun, dia juga tak bisa melihat Papanya seenak hati melukai orang yang dia cintai. Daniel kebingungan.
Disaat dia dilanda kebingungan,suara tembakan terdengar sahut-menyahut. Dia mengambil sebuah pistol di laci mejanya.

Are U Cinderella? (Complete)Where stories live. Discover now