Pilihanmu : empat belas

59 12 0
                                    

Takdir yg memikat hidupku.
Jiwa yg bercengkrama dalam ragaku.
Denyut nadiku disertai sentuhanmu.
Kau membuatku tersenyum.

Lev, begitu mempesonanya dirimu sampai aku tergila-gila padamu.
Hanya kau puisi didalam hidupku.
Hanya kau sebuah instan yg aku inginkan.

Kau berjanji untuk menjagaku.
Melindungiku.
Merawatku.
Bahkan mengecupku.

Tapi sekarang kau? Ah sudahlah.
Takdir tuhan tidak bisa diubah.
Seandainya bisa, aku akan mengomelinya agar mengembalikanmu padaku yg rapuh ini.

Ku harap meski kau telah diberada ditempat yg sangat jauh, kau tidak pernah melupakanku.

Karna aku akan melakukan hal yg sama.

Terima kasih lev atas segala waktumu untukku, gadis cengeng dan rapuh yg membenci kuroo tetsuro.

Aku tidak akan pernah melupakanmu.
Walau hatiku sakit saat mendengar kau meninggalkanku begitu cepat.

Hm... sayonara.

Aku terlalu sedih jika berbicara panjang lebar seperti ini.

•••••

Hamparan bunga yg asri dan teduh itu, bikin yaku menjejakkan kaki disana.

netra caramel miliknya menelusuri setiap penjuru tempat yg sama sekali tidak ia kenal.

"gw tersesat"

kaki nya kembali melangkah, semakin dalam ia melangkah, semakin terlihat indah hamparan bunga ini.

yaku berjongkok, mengelus lembut salah satunya, menghirup serbuk-serbuk itu hingga puas.

"wangi sekali, tapi kenapa wangi nya mirip dengan orang yg gw kenal??"

sebuah siluet tiba-tiba muncul tak jauh dari tempat yaku berada. Netra caramel itu memicing curiga, apa ada orang lain selain dia yg tersesat??

tanpa sadar tubuhnya mendekat, wajahnya sekarang sudah berada didepan sebuah pemuda yg wajahnya tertutup oleh sebuah buku novel.

merasa asing kala melihat surai pemuda itu, tangan yaku perlahan menyentuh ujung novel itu.

netranya membulat, kala tangannya digenggam hangat oleh orang didepannya.

hangatnya seperti milik orang yg ia kenal.

"kak..."

yaku terpaku, suara lembut dan hangat milik lev masuk kedalam pendengarannya.

"kak yaku..."

tubuh yaku ditarik agar tiduran disampingnya. Kedua netra mereka saling menatap, saling mengutarakan rasa rindu keduanya.

"kak yaku maaf, lev gk bisa nepatin janji lev untuk jagain kak yaku..."

"lev tau lev orang yg gk bertanggung jawab, lev bahkan udah janji akan ngebahagiain kak yaku. kita akan hidup bersama, saling bercanda, mengutarakan cinta sampai kurcaci kecil muncul diantara cinta kita"

"lev bahagia bersama kak yaku, seharipun lev tidak pernah menghilangkan nama kak yaku diotak lev"

"lev tau kak yaku pasti kecewa, kak yaku boleh ninggalin lev kok. karna lev juga udah bohong sama kak yaku"

"maafin lev yah kak..."

yaku terdiam, kenapa lev sampai berbicara seperti itu??

"ngomong apasi lev?! Bukannya lu udah janji mau nikahin gw setelah lulus sekolah nanti?!! Bukannya lu mau nemenin gw setiap hari? Tapi kenapa sekarang ngomongnya gitu?? Gw ada buat salah sama lu? Ada buat lu kecewa? Iya?!!"

PilihanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang