Eps 3 | Kebodohan

645 14 0
                                    

Masalah sudah clear, upacara di tunda. Jam 08.20 upacara segera dimulai, sekarang masih pukul 07.49.

"Max! Lo emang udah gila, berani banget lo ngelawan ketos. Bisa aja mereka cepuin kalo kita buat geng2 an motor" marah jendral namun suara yang sedikit kecil, karena mereka sedang berada di uks.

"Akh! Anjing. Gak tau gue, ini semua bukan salah gue" keluh max, sejujurnya max juga emosi dengan jonan karena membuat ide bodoh itu hingga ribut seperti ini.

Terpaksa mereka berdua berbohong kalau mereka mempunyai masalah pribadi yang tak boleh di sampaikan ke orang2.

"Hele, lu juga kan bentak bentak jonan sampe emosi dia noh" kesal jendral, max menatap wajah jendral dengan tatap marah. Semua ini bukan salah max, dia hanya mengikuti perintah jonan.

"Lo mau marah? Sini marahin gue" tantang jendral, max hanya bisa diam terbaring di kasur dengan lemas.

"JONAN UDAH MUKULIN GUE JEN! KALAU GA DI TAHAN SAMA CHAN, GUE BISA BISA MATI" teriak emosi max, membuat para murid2 melihat di jendela kaca uks. Jendral melampiaskan emosinya ke lemari yang berada di samping kasur max.

"Lo gila, gue benci gaya lo, max." Sahut jendral dengan tatapan marah, hampir saja dia melayangkan pukulannya di wajah max.

Tangan jendral di tahan oleh chan. "Lo sentuh dia, gue cepuin semua aib2 buruk lo" marah chan.

Jendral geram dengan chan yang tiba tiba saja datang menganggu aksinya itu. Ia berusaha melepaskan tangan chan yang memegang erat tangan jendtal.

"Lo gak usah sok jagoan, ini urusan gue. Anjing!" Jendral membuat gertakan ingin memukul, namun chan tidak merespon hal itu.

Max sudah hampir gila disitu, dia sangat kebingungang harus bagaimana untuk memisahkan mereka berdua. Dari luar uks, terdengar suara dorongan pintu terbuka.

"Jendral, chan, kalian upacara. Sampai satupun tidak menggunakan atribut, keliling lapangan 30x" pria itu adalah Alna, sepertinya jendral tertarik dengannya.

"Gue ga bawa topi, sini topi lo buat gue" jendral mengambil topi alna dan segera pergi
Dari uks.

"Eh, yaudah max. Kamu disini dulu ya, aku mau otw" ujar chan yang seperti terlihat sok kenal.

Max hanya menatap chan tak bersuara, melihat senyuman manis chan yang membuat max salah tingkah. Cakep banget gila, batin max.

Disisi lain, alna sedang mengejar jendral, melihatnya dibarisan paling belakang dia segera menuju ke barisan paling belakang itu tepat barisan jendral.

"WOY" teriak seorang pria memanggil alna, langkah alna terhenti. Ternyata itu hanyalah chan.

"Ikut gue" ujar chan.

Alna tidak berbicara sama sekali dengan chan, mungkin dia masih emosi dengan masalah tadi. Tak lama kemudian, mereka melihat jendral. Alna berjalan ke arah jendral.

"Balikan topi saya. Upacara di bakal dimulai sehabis kamu keliling lapangan 30x" mereka bersaling tatap2 an, tak sampai 5 detik. Alna menarik tangan jendral, dan mereka berdua menjadi sorotan para murid2

"Lihat kelakuan pelajar jaman sekarang! Upacara itu penting, kalian tau kan upacara itu untuk apa!!" Suara alna terdengar sangat kencang, jendral di permalukan di depan murrid2

"UNTUK MENGENANG PARA PAHLAWAN YANG SDH BERJUANG MATI MATIAN UNTUK MERDEKA !!!" Teriak semua murid di sekolah itu.

"Dengar itu jendral! Kamu tau apa soal sejarah? Udah sana balik kebarisan mu, ini topi kamu" jendral di berikan topi oleh ketua osis baik hati itu. Tak rela dia menghukum pelajar2 itu, biarkan saja guru yang menghukumnya.

Sepertinya jendral salah tingkah, karena dia lari hampir saja terjatuh. Salah tingkah tingkat dewa ini mungkin.

"UPACARA DI MULAI!" Ucap ketua osis dengan nada yang sedikit kasar.

Chan dan alna selama upacara hanya mengelilingi dan memastikan murid2 yang tdk menggunakan atribut.

30 menit upacara baru selesai.

"UPACARA SELESAI"

Semuanya pergi ke kelasnya masing2, ketos tersebut tengah berlari ke arah jendral. Dia mengambil topi nya dan pergi ke arah kantor, namun jendral menahan tangan  alna. Dan mendekati bibirnya ke bibir alna, sedikit lagi mereka hampir ciuman!

Alna mendorong jendral, chan menyaksikan semua itu. Dan guru guru juga melihat hal itu.

"Kamu gila ya jen? Ini sekolah, dasar cabul" ejek alna dan langsung pergi.

Tetapi lagi dan dia dia di tahan oleh jendral. "Gue belum selesai ngomong!" Marah jendral.

"Cepat bicara."

"Habis pulang ini lo langsung ke tempat parkir, gue bawa. 2 helm, satunya lagi gatau mau kasih ke siapa jadi buat lo aja. Tapi ingat! Lo boleh pake itu kalau boncengan sama gue doang." Ucap jendral dengan tatapannya yang membuat para hati wanita meleleh.

"JEN, ayo masuk kelas. Pak juki udah datang" panggil temannya.

"Udah, pokoknya pulang sekolah ini ke parkiran, bye." Jendral segera pergi dari situ dan masuk ke kelasnya.

"CIE CIE ALNA NI" Olok guru guru yang menyaksikannya tadi.

"Gila na!!! Lo hebat banget" puji chan, sepertinya nana salah tingkah.

(BERSAMBUNG)

Jendral| nomin 21+Where stories live. Discover now