Eps 5 | 21+

3.9K 26 0
                                    

Motor menuju apartemen mewah, dan di parkir di bawah tanah. Wow, apartemen itu terlihat samgat besar.

"Kamu tinggal di apartemen?" Tanya alna dengan wajah kebingungan, Jendral hanya mengangguk dan memarkirkan motornya.

Mereka berdua turun dari motor, jendral membantu Nana yang sedang membuka helm nya. Dia berjalan sembari memegang helm di tangan kiri dan menggenggam tangan alna.

"Iya gue tinggal disini, tapi kita mampir dulu. Gue disini sendirian, soalnya nyokap bokap gue cerai. Jadi gue milih hidup sendiri" ujar jendral yang masih berjalan sembari menggenggam tangan alna.

"Ooh, kita kesini mau ngapain jen?" Tanya Alna dengan kepolosan nya, jendral smirk dan sedikit memberi kode, mata nya memandangi bool alna yang masih terbalut celana.

Mereka masuk ke lift, kebetulan cctv nya rusak. Jendral menekan tombol di lift menuju lantai 9, Saat pintu tertutup rapat Jendral memperlecehkan alna. Dia mencium bibir alna sampai alna menjerit karena hampir kehabisan napas.

"Jen!!! Akhhh" jerit alna dan mendorong jendral, itu pertama kalinya alna di lecehkan dengan sesama jenis.

"Sekarang, tubuh kamu buat jendral Ardehan." Jendral menatap alna dengan tatapan mesum dan tersenyum.

"Fuck! Kamu gila ya jen?" Ujar alna dengan shock, dia benar benar tak menyangka hal ini. Pintu lift terbuka, hampir saja jendral mencium nya.

Di depan pintu lift ada pria seksi, tetangga jendral yang sangat dekat, mungkin dia pernah bersetubuh dengan jendral cabul itu.

*FLASHBACK

Di pagi hari terdengar ketukan pintu, Jendral terbangun dan menyadarinya. Suara ketukan itu terdengar dari pintu utama jendral, dia beranjak dari kasur dan membukakan pintu untuk pria itu.

"Hai jen! Aku tetangga barumu, aku dengar2 kamu cabul ya? Hihi! Aku suka di cabulin sama modelan kaya kamu loh" ujar pria itu.

Pria tersebut bernama Reno (renjun) reno adalah pria yang hampir sama dengan jendral, kecabulannya hampir sama mirip!

"Oh iya? Ayo kita ke ranjang, kasur gue kecil tapi. Ya gapapa deh dari pada kagak ngentot" jawab sih cabul jendral, dengan senang hati reno masuk kedalam rumahnya dan mengunci pintu.

Dia masuk ke kamar reno dan langsung membuka celana ketatnya, dia memamerkan boolnya. Ternyata dia tidak menggunakan pakaian dalam.

"Punyaku masih sempit, aku juga baru pertama kali.. soalnya sange banget eungh" belum apa apa reno sudah mendesah membuat jendral tambah senang.

"Ya elah, gue masih ngantuk sih. Dikit lagi ya" jendral berguling ke kasurnya dan tidur di dekat reno, 4 menit kemudian jendral sudah tertidur dengan nyenyak.

Reno melihat jendral yang masih tidur, dia mencoba membuka paksa celana jendral. Saat sudah terbuka semuanya, reno tanpa aba aba memasukan boolnya ke penis milik jendral.

Itu sangat sakit bagi reno. Wajah reno samgat merah menahan sakit! Tak heran lagi, penis jendral sepanjang dan sebesar botol marjan. Ini serius!

"Agghh.." desahan yang sangat merdu membuat jendral terbangun, dia merasa seperti ada yang melompat2 di kasurnya.

"WOY GILA, sange bat lo ah. Nungging lo cepet!" Jendral memaksa reno nungging, dia benar2 geram dengan pria cabul itu, padahal dirinya sendiri juga cabul.

Reno nungging dan memperlihatkan pantatnya yang montok dan seksi itu, jendral kesal dan memasukkan penisnya dengan sangat kasar, lalu reno terdiam dan mendesah seperti ditahan.

"Nngghh ugh" merdu sekali! Jendral sangat bersemangat mendengar desahan itu.

Wajah reno memerah, dia mengeluarkan air mata. Ternyata melakukan hal sex itu sangat sakit, dia benar benar menyesal melakukan itu.

Jendral| nomin 21+Onde histórias criam vida. Descubra agora