4

1.7K 265 3
                                    

Helaan nafas keluar dari mulut Yeon yang kini sudah berada di parkiran.

Yeon menangkup wajahnya frustasi karena dia sama sekali tidak memprediksi bahwa para lelaki figuran akan memintanya menggunakan celana!

"Gila, apa apaan tuh?"

Yeon masih tidak menyangka dengan wajah Shock yang kentara. Yeon segera melupakan kejadian tadi lalu menaiki motornya. "Kemana ya, enaknya?" Yeon bergumam.

"Yeon!!"

Yeon mematung, "siapa lagi yang mau interaksi sama gue ya tuhan.. " Yeon langsung melihat dari kaca spion. Disana Hyungseok lari sembari membawa.. Apa itu? Surat?

Yeon mematikan mesin motor dan menurunkan standarnya, "Ada apa Hyungseok? Itu apa?"

Hyungseok langsung menyerahkan selembar kertas yang berisi.. Materi?

Yeon menatap Hyungseok, "ini.. Materi? Kau memberikannya?"

Hyungseok mengangguk lucu, membuat Yeon mengeraskan rahangnya karena terlampau gemas! "Umm, untukmu.. " Hyungseok langsung menatap Yeon, semburat merah di pipinya terlihat samar.

"Pfft," Yeon tersenyum miring, "kau ini, susah susah mencatat materi, kenapa diberikan padaku? Tapi, terimakasih"

"Uh, entahlah, aku hanya terpikirkan untuk mencatat. Karena.. Ku kira kau tidak sekolah.. " Hyungseok melanjutkan alasannya didalam hati, karena mungkin setelah ungkapan itu, Yeon akan bertanya bagaimana kau bisa menyimpulkan hal memalukan seperti itu?

Yeon mengangkat alisnya sembari menahan senyuman, "kenapa?"

"Ah," Hyungseok tersentak, "bukan apa apa. Hehe. Kalau begitu, aku masuk lagi ya? Dah!" Hyungseok langsung lari, meninggalkan Yeon yang tertawa lucu. Mendengar itu, tentunya telinga Hyungseok memerah.

Hyungseok tiba dikelasnya dengan semburat yang semakin nampak. Jay menghampiri Hyungseok dengan raut wajah khawatir.

"...?"

"A-aku tidak apa Jay. Hanya ada.. Tindakan memalukan tadi"

Yeon yang selesai dengan tawanya langsung membawa motornya membelah jalanan. Dia mencoba untuk menghabiskan bensin karena saat ini dia dilanda bosan.

Siapa tau dia bisa melihat Jungoo yang sedang melaksanakan tugasnya, kan? Atau Jonggun yang sedang melewati salah satu jalan Seoul disini.

"Lapar.. " Keluh Yeon.

Yeon memberhentikan motornya disamping jalan, karena disana terdapat stan Tteokbokki. Penjual nya dua pria, satu berbadan gemuk dan satu berbadan kerempeng.

"Eh?!" Yeon menatap keduanya dengan tatapan kaget. Sementara penjual menatap Yeon heran.

"Anda mau beli apa?"

Yeon segera menghempaskan pikiran untuk berbicara dengan para paman Hostel, lalu mengambil beberapa odeng untuk dimakan. Sementara itu, para paman Hostel sesekali mengajaknya untuk berbicara agar suasana tidak terlalu suram.

"Hahaha, paman ada ada saja, " Yeon bangkit lalu mengeluarkan selembar won. "Terimakasih, makanannya lezat"

"Bosen.. " Keluh Yeon yang ke tiga puluh kalinya. Dia kini menaiki motornya dengan wajah kusut. Dipikir pikir, kalau membuang bensin, pasti akan di isi ulang dengan harga yang mahal. Jadi, lebih baik dia diam sembari memikirkan akan kemana.

"Cari preman aja terus ajak gelud aja, lah!"

Ide cemerlang terlintas. Langsung saja Yeon tancap gas untuk pergi melihat beberapa gang yang terisi dengan preman.

Two Roles. [ 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 ]Where stories live. Discover now