8

1.5K 267 15
                                    

Seperti yang sudah sudah, kini cahaya matahari sudah terbenam. Yeon menghentikan langkahnya ketika sudah sampai di depan minimarket tempat Hyungseok bekerja.

Dipikir pikir, bukannya dia juga harus punya tujuan hidup? Ah benar juga, dia jadi terpikirkan oleh satu karakter generasi 1 yang membuat moodnya menurun saat itu.

Kwak Jichang.

Bapak duda hot tampan kesayangan Yeon. Yang mati tragis karena dibunuh Dongsoo. Dongsoo bajingan!

Tiba tiba kali ini ia merasa benar saat berada di pihak Ilhae. Membalaskan dendam ke Dongsoo lewat Ilhae, bukankah itu suatu hal yang menantang?

Pintu minimarket didorong, Yeon masuk ke dalam dan langsung berjalan ke arah lemari pendingin. Ia mengambil satu kaleng soda.

Tak.

Kaleng sudah berada dihadapan Hyungseok, Hyungseok meraih kalengnya dan melakukan aktifitas yang seharusnya ia lakukan. "Hanya ini, Yeon?"

Yeon mengangguk. Lalu memberikan selembar kertas won.

"Omong omong, Yeon--"

Tring

Pintu minimarket terbuka dan menampilkan si Park Jiho. Yeon kini kembali mengingat momen dimana Jiho mencuri sebuah casan dan tidak membayarnya.

Dengan gerak gerik mencurigakan, Jiho berlari keluar. Hyungseok yang sangat menyadari itu langsung meninggalkan kasir. "Anu maaf, Yeon. Aku harus mengejarnya. Kau bisa tunggu disini?"

Tanpa mendengar jawaban Yeon, Hyungseok bergegas pergi meninggalkan minimarket.

Yeon juga hendak bergegas pergi mengikuti Hyungseok, tapi secara mendadak minimarket banyak pembeli. Yeon berdiri dibelakang kasir dan menghitung belanjaan yang akan dibeli oleh pembeli.

Hingga pembeli terakhir, Yeon menatap CCTV dan melambaikan tangannya sebagai tanda dia pengganti Hyungseok.

Yeon keluar dan menyimpan tanda 'sedang pergi ke toilet' didepan pintu masuk minimarket. "Semoga gue ga telat, deh"

Yeon berjalan ke arah gang yang berisik, lalu saat di intip, sesuai dugaan, disana Hyungseok dan Jiho sedang dipotret anuannya.

"Hei, hei, ada apa ini?" Yeon memasuki scene.

Hyungseok terkejut, begitu pula yang lain. Tapi Hyundo yang sedang memegang ponsel tiba tiba tertawa keras. Seperti meremehkan Yeon.

"PUAHAHAHA, Tubuhmu bagus juga, mau main bersama kami? Nona kecil?" Celetuknya dengan nada angkuh.

Yeon menyilangkan tangannya, berusaha fokus pada Hyundo dan antek anteknya. "Aku? Bermain bersama kalian? Ayo"

Hyungseok yang mendengar itu langsung sedikit tidak percaya dan sedikit kecewa. Dia membenarkan celananya lalu menunduk, menatap sepatunya yang sudah usang.

Yeon mendekati Hyundo, dia berdiri membelakangi Hyungseok dan Jiho. "Pilih, kaki kanan, atau kaki kiri?"

Hyundo memiringkan kepalanya, "hah? Kau mau langsung rupanya? Baiklah, kaki kanan!" Mukanya menampilkan raut wajah mesum.

Yeon menampilkan senyumannya, dengan kecepatan waktu yang terbilang tidak normal, Yeon melakukan Brazillian Kick. "Kaki kanan, kan?" Tambah Yeon.

Hyundo memekik kesakitan, dia langsung bersujud, tangan kanannya meraba raba leher dan bahu bagian kirinya. "A-ampun!"

"Sesuai permintaan, kaki kanan"

Yeon langsung berbalik, menatap Hyungseok dan Jiho bergantian. "Aku duluan" Yeon langsung melangkahkan kakinya, tidak lupa menepuk bahu Hyungseok sekali sebagai tanda lupakan apa yang kau lihat.

Two Roles. [ 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang