9; Hari Raya

1.9K 240 18
                                    


-Adek-

"Adekk.. atuh jangan lari lari" Kata sang bunda memperimgatkan Renjun untuk tidak berlari di dalam rumah.

Renjun tak mengidahkan peringatan sang bunda, dia sibuk berlari mengejar kucing jalanan yang kebetulan masuk ke dalam rumah padahal sang ayah sudah mengusirnya karena ayah tau anak pertamanya alergi terhadap bulu kucing.

Sang bunda agak lelah melihat Renjun yang berlarian kesana kemarin sambil tertawa riang. Mereka tengah bersiap untuk pergi sholat Ied di masjid namun karena Renjun yang tidak bisa diam membuat mereka sedikit terlambat.

Jeno meghelaka nafasnya melihat tingkah Renjun. "Adek... kenapa susah banget dibilanginnya ya. Lihat bunda, bunda udah kelelehan ngejar adek kesana kemarin cuma mau sisir rambut adek biar rapih"

"Adek pake kopiah saja" Kata sang ayah, ayah sudah siap untuk memakaikan Renjun kopiah di kepala mungil sang anak.

Renjun menghindar lagi, dia berlari sambil tertawa. "Tak mau pakai kopiah... adek gerah"

Sang bunda kembali mengejar Renjun. "Adek astaga... diam sebentar. Kalau adek tak mau pakai kopiah biarkan bunda sisir rambut adek biar rapih"

"Ayoo adekk kita dah mau telat" Kata Jeno, dia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi.

Sang ayah akhirnya mengejar Renjun, dan Renjun tertangkap. Sang ayah menggendong Renjun. "Nah ketangkap. Adek jangan nakal begitu atuh, bunda kecapekan loh ngejar adek lari larian begitu"

"Adek tak mau pakai kopiah. Adek gerah kalau pakai itu, kening adek nanti merah merah" Keluh Renjun.

Sang bunda mengangguk. "Iya adek sayang, bunda cuma mau sisir rambut adek aja loh ya biar rapih biar ganteng"

"Lihat abang ganteng kan disisirin bunda" Kata bunda.

Jeno yang mendapat pujian dari sang bunda menatap Renjun dengan ekspresi sombongnya yang membuat Renjun kesal.

"Ihh ihh abang... masih gantengan adek" Kata Renjun.

"Mana ada... muka gemesin gitu di bilang ganteng" Kata Jeno.

Akhirnya bunda selesai merapihkan rambut adek, dan jangan lupa wajah adek di pakaikan bedak telon biar wangi dan makin manis. "Nah rapih"

"Ayah muka adek celemotan gak?" Kata Renjun.

Sang ayah mencium pipi adek yang wangi bayi menenangkan. "Enggak dong, bunda pakeinnya rapih"

"Kalau abang yang pakaikan muka adek celemotan kata Janu" Kata Renjun, dia masih ingat bagaimana Jeno memakaikan bedak di wajahnya dengan sekali usap selesai tanpa di ratakan ke seluruh wajah.

"Adek ikut sama abang sama ayah yaa" Kata bunda.

"Yah udah kalau begitu kita berangkat" Kata ayah.

Akhirnya mereka sekeluarga berjalan menuju masjid yang berada di dekat rumah mereka dengan berjalan kaki.











-Adek-














"Maneh mah gak ada akhlak yaa... baru juga selesai sholat Ied sudah bikin aing kesel" Kata Haikal.

Tak habis pikir Haikal dengan kelakuan sang adek yang pada saat sholat Ied tadi berteriak Amin dengan sangat lantang dan panjang yang membuat kontroversi 1 masjid.

Setelah sholat Ied, Haikal menasehati Haidar habis habisan. Walaupun sudah sering kali di nasehati yang namanya Haidar tetap saja di ulangi perbuatannya.

AdekWhere stories live. Discover now