Mampir Ke rumah Sultan (Muzan)

245 22 2
                                    

"Nahh bagus nya rumah pertama yang harus kita datengin tuh rumah pak Muzan gak sih??" Kata Douma ketua genk bocil kematian kelurahan Iblis.

"Bener!! Tahun lalu aja kita dapet yang warna merah cuyyy!!" Jawab bocil A.

"Serius? Dia terlihat galak menurut ku" Kata Akaza si member baru.

"Kita gak mungkin kena marah! Tenang aja istri pak Muzan suka sama anak-anak!" Kata bocil B.

"Aku pasti akan dapat banyak"kata Rui si bocil ubanan, dengan wajah sombong.

"Mentang-mentang paling kecil, uuu"

"Uuuu"

.
.
.
.
.

Sesampainya mereka di depan gerbang mewah rumah Pak Muzan, mereka melihat tiga bocil lain yang merupakan musuh bebuyutan mereka.

Sepertinya mereka baru keluar dari rumah pak Muzan.

"Liat tuh, ngeselin banget muka mereka"-Bocil B

"Mereka siapa?"-Akaza

" Gini ya Akaza, kalau kamu gabung sama kita, berarti 3 orang tadi tuh udah jadi musuh kamu juga" Jelas Douma.

"Oh."

Setelah memberikan tatapan tajam ke arah musuh, rombongan Douma pun masuk ke area rumah Pak Muzan.

"ASSALAMU'ALAIKUM!!"

Dari arah dalam rumah keluarlah seorang wanita yang sudah di pastikan merupakan istri dari Muzan, menyambut mereka dengan senyuman.

"Waalaikumsalam, ehhh kalian! Ayo masuk, tante ada susu dingin"

"Iyaa tantee" Jawab para bocil kematian.

Setelah mereka masuk terlihat lah kepala keluarga Kibutsuji yang tengah duduk di sofa, menatap mereka tajam.

"Ih, ayang, jangan gitu liatnya, mereka masih kecil" Kata (Y/n) sambil menunjuk-nunjuk wajah Muzan.

Dari arah belakang (Y/n), para bocah kematian menjulurkan lidah mereka, dengan tujuan mengejek Muzan.

Melihat itu, Muzan menjadi semakin kesal, tapi melihat wajah istrinya yang juga semakin marah, membuat Muzan mengurungkan niat nya untuk menenggelamkan para bocah itu ke laut Merah.

"Iya iya, aku mau kebelakang dulu" Kata Muzan mengalah.

"Oke ayang, nahh kalian ayo duduk, dimakan jajan nya" Kata (Y/n).

"Iya tante"

(Y/n) tersenyum melihat anak-anak memakan jajanan yang ia suguhkan, melihat pipi mereka yang penuh membuat (Y/n) gemas.

"Ihh Ruii, sini deh tante pangku aja, kamu gak keliatan di situ" Bujuk (Y/n) setelah melihat Rui berada di pojokan.

Tanpa menjawab, Rui melangkahkan kakinya kearah (Y/n).

'Demi THR, akan kulakukan segalanya!'

Setelah berada di pangkuan (Y/n), (Y/n) langsung menciumi Rui dengan gemas.

"Lucu banget sih kamuu" Kata (Y/n).

.
.
.
.

Pembagian THR pun selesai, masing-masing mereka mendapatkan 150 ribu rupiah, sedangkan Rui mendapatkan 200 ribu rupiah.

Wajah Rui begitu berseri-seri dibuatnya.

"Hati-hati di jalan yaa" Kata (Y/n) mengantarkan mereka sampai ke depan gerbang.

"Oke tantee, dadahh"

"Dadah"

Setelah itu (Y/n) kembali ke dalam Rumah.

Melihat Muzan sudah berdiri di depan pintu.

"Jangan terlalu di manjakan, mereka anak-anak nakal, (Y/n) "

"Mereka tetap anak-anak walaupun nakal" Balas (Y/n).

"Hah.. Minggu depan ayo kita buat sendiri"

"Buat apa?"

"Buat bocah, yang banyak kalau bisa"

"Ehh!?"

.
.
.
.
.

Anjayy, bagi THR lah pak Sultan.

Jujurly aku bingung mau bikin yang gimana dengan Muzan, tapi yaudah lah.

Kalian gapapa kan jadi istri keempat dia?

🗿

Astrological Sign [KNY X Reader] ✔Where stories live. Discover now