The Doll 2 : 14

134 42 7
                                    

+ Halo! Halo! Aku update. Jangan lupa vomentnya
+ Bentar lagi bakal masuk konflik
+ Anw happy reading!























Flashback

Tiga hari lalu setelah pulang dari sekolah, Soora bermain sendiri di kamar. Seperti anak balita pada umumnya. Sejak ia bayi, Soora memiliki sebuah boneka favorit yang dibelikan oleh sang ayah. Yaitu boneka kelinci dengan baju berwarna oranye wortel yang diberi nama bunny.

Selama ditinggal pergi boneka itu dibiarkan tergeletak di tempat tidurnya. Namun Soora yang kala itu tak sengaja menyadari, entah bagaimana bunny tiba-tiba berada di dalam keranjang mainan. Tadinya dia hendak memainkan bunny bersama beberapa boneka barbie dan kereta-keretaannya. Tapi keadaan bunny sedikit membuat Soora agak tercengang.

“Bunny, apa yang terjadi denganmu?” Gadis kecil itu meraih bunny yang sudah dipenuhi noda bercak merah di baju serta daerah bibirnya sobek. Karena masih kecil, Soora tentu tak berpikir macam-macam. Meski heran, yang lebih membuatnya bingung adalah muncul wajah baru tepat di bawah bunny. Sebuah boneka juga. Tapi Soora yakin itu bukanlah bonekanya.

“Oh? Beruang?” Dia mengambil boneka berwarna putih tersebut. “Kau siapa tiba-tiba ada di sini?” Tanyanya sambil tersenyum gemas.

Beary!

Mendadak terdengar suara menjawab pertanyaan Soora. Sebuah bisikan namun menggema keras di telinganya. “Namamu beary? Lucu sekali.” Jawabnya tanpa beban.

Soora pun berbalik badan ingin kembali duduk ke lantai di mana barbie dan kereta mainannya diletakkan sembari membawa beary. Seolah sedang dihalangi, sosok wanita tinggi berwajah mengerikan berhasil membuat anak itu jadi terhenti dan diam mendongak menatapnya.

Muka pucat pasi, bergigi tajam, dan wajah rusak, pemandangan yang seram bagi siapapun yang melihat, meski oleh orang dewasa sekalipun. Akan tetapi, bagi Soora yang masih kecil dan polos itu, ia malah menatap sosok tersebut dengan wajah lugunya.

Hihihi’

Syuuuutttt!’

Si wanita menempelkan jari telunjuk ke arah bibirnya. Dia tersenyum, membuat kulit pipinya yang semula baik-baik saja mulai menunjukkan luka sobek cukup lebar dan parah.

Jangan bilang ayahmu kalau aku main ke sini.’ Katanya pada Soora.

“Bibi, wajahmu terluka. Kau baik-baik saja?” Tanya Soora khawatir. Dia masih tidak sadar kalau makhluk yang ada di hadapannya saat ini bukanlah seorang manusia.

‘Selama kau sembunyikan boneka itu dari ayah dan ibumu, bibi akan baik-baik saja.’

“Memang kenapa kalau ayah dan ibu tahu ada beary di sini?”

Sang iblis wanita menundukkan kepalanya sedikit agar bisa menatap Soora lebih intens. Dengan pupil mata yang kecil dan senyum mengerikannya itu, ekspresi dingin tetap tak membuat Soora ingin lari.

‘Dia akan marah,’ dia menjawab. ‘Lalu ayah ibumu akan mati.’ Sambungnya.

Soora tentu langsung mengerutkan kening tak setuju dengan ucapan tersebut. “Aku tidak mau ayah dan ibu mati.” Sanggahnya tetapi si iblis wanita hanya tertawa cekikikan kemudian menghilang tanpa jejak.

Flashback End

+×+

23.40

(𝟑) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 𝟐 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐒𝐎𝐎𝐁𝐈𝐍] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang