Bagian 59

7.9K 963 411
                                    

Double update lunas 👍

—————

Dia melihat banyak luka sayatan di tubuh Hasbi bahkan melihat banyak bercak darah kering di sana. Amri meremas kuat surainya dan dia mulai terisak dengan keras. Dia duduk di lantai sementara Hasbi berada di atas ranjang.

"Ya Allah.. hiks hiks kenapa Engkau memberi cobaan hamba seberat ini?" Amri menarik kuat surainya berkali-kali.

Dengan tangan bergetar dia menyentuh telapak tangan Hasbi, air matanya mengalir semakin deras. Dadanya terasa begitu sakit melihat Hasbi menjadi seperti ini karena ulahnya.

Kedua mata Hasbi terbuka, dengan samar dia melihat Amri yang sedang menangis terisak hebat di sampingnya. Hasbi berusaha menajamkan pemandangannya karena merasa tak yakin jika itu benar-benar Amri.

"Gue dimana?" Tanya Hasbi dengan suara seraknya.

Tubuh Hasbi terasa begitu lemah, kepalanya pening dengan kedua mata yang terasa berat. Amri menatap terkejut ke arah Hasbi yang sudah tersadar. Amri pun semakin terisak dengan kuat kala menatap kedua mata Hasbi yang penuh keputus asaan.

"Di rumah kamu. Hiks——maafin aku Hasbi. Maaf.. kamu kayak gini gegara aku. Maaf hiks hiks.." Amri menggenggam erat telapak tangan Hasbi.

Hasbi melihat tatapan kalut dari mata Amri, bibir Hasbi mulai bergetar karena dia teringat betapa tersiksanya dia dalam beberapa bulan ini tanpa Amri.

"Lu nyakitin gue.." lirih Hasbi dengan air mata yang mulai berjatuhan.

Amri mengangguk dengan cepat, dia tahu dengan benar hal itu. Dialah yang telah membuat hidup Hasbi hancur, dia telah memberikan banyak luka di hati Hasbi.

"Hiks——gue sakit Amri lu tinggalin kayak gitu. T-tapi gue bisa apa.. hiks gue ga bisa apa-apa." Lirih Hasbi sembari berusaha menggenggam erat tangan Amri.

Amri menyembunyikan wajahnya di genggaman tangan mereka. Dia menangis dengan kuat di sana, tubuhnya bergetar hebat karena isak tangisnya.

"Aku terpaksa.. hiks aku terpaksa ngelakuin ini. Banyak hal yang terjadi di luar kendaliku Hasbi.. aku ga kuat. Aku takut.." Amri menangis sesenggukan hingga dia kesulitan berbicara.

BUGH! BUGH! BUGH!

Hasbi terkejut saat Amri memukuli kepalanya sendiri dengan brutal. Hasbi ingin menghentikannya namun dia terlalu lemah.

"HAAARGHHH!!! AKU SEBENERNYA GAMAU NINGGALIN KAMU!!" Amri menjerit histeris.

Amri melepaskan tangan Hasbi lalu dia memukuli kepalanya semakin kuat karena dia merasa kesal dengan semua yang menimpa dirinya. Hati Hasbi sakit, pertam kali dalam hidupnya dia melihat keadaan Amri yang seperti ini.

Dia bingung, dia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia bingung dengan apa yang diucapkan oleh Amri.

"Hiks.. aku gatau harus minta tolong sama siapa lagi Hasbi. Hiks hiks aku nanggung semuanya sendirian. Aku ga punya pilihan.." Amri memejamkan matanya dengan erat.

Air mata Amri benar-benar mengalir dengan deras, dia menarik kuat surainya berkali-kali. Pria itu terlihat begitu kesakitan dan juga putus asa.

"A-aku gatau hiks aku bener-benar gatau kalo Hida sodara kamu. Bukan aku, hiks ini bukan kemauanku ninggalin kamu. Ughh aku ga pengen ninggalin kamu Hasbi, tapi keadaan memaksa aku.." Amri menatap penuh luka ke arah Hasbi.

Hasbi semakin tidak mengerti dengan racauan Amri, dia ingin menggapai pria itu yang terlihat begitu tersiksa namun dia tak bisa. Dia pun merasa sakit dan tersiksa di sini.

AMRI-HASBI (21+) BL ENDWhere stories live. Discover now