CHAPTER 02

32 8 0
                                    

"Aku tidak suka baju seperti ini!" Abella terlihat berusaha melepaskannya, namun ditahan oleh beberapa pelayan.

"Baju apa ini?! Besar sekali! Aku tidak suka!" Abella berusaha memberontak, namun karena ia tidak memiliki kekuatan apapun. Hasilnya nihil.

Abella memakai hoodie oversize, dan celana training panjang milik Kenzo. Ayah Leo.

"Baju ini membuat tubuhku, tidak terlihat! Aku tidak suka! Lebih baik, aku tidak memakai baju!" Berontak Abella.

Kenzo berjalan ke arah Abella, "berhenti bertingkah! Dan katakan, apa yang kamu mau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenzo berjalan ke arah Abella, "berhenti bertingkah! Dan katakan, apa yang kamu mau."

"Aku tidak mau memakai baju!" Jawab Abella, membuat Kenzo para pelayan menatap Abella dan Kenzo bergantian.

"Apa maksudmu!" Kenzo menarik Abella ketempat yang sepi. "Siapa namamu?"

"Namaku? Kamu ingin tahu namaku? Semua orang yang memanggil namaku, pasti akan berakhir mengenaskan. Jadi kamu boleh memanggilku 'Ratu' saja," ucap Abella dengan wajah sombongnya.

"Apa kamu lupa ingatan? Dimana rumahmu?"

"Rumahku? Tentu saja di Istana, aku tidak akan tinggal ditempat murahan seperti ini," ucap Abella menatap sekeliling tempat ini.

"Apa kamu membutuhkan uang? Aku akan memberikannya."

Abella menatap Kenzo dari atas sampai bawah, "aku lebih kaya darimu, aku tidak butuh uang recehmu itu. Simpan saja."

"Jika begitu, pulanglah ke rumahmu," ucap Kenzo, yang menatap aneh wanita yang ada dihadapannya.

"Baiklah, tapi manusia pendek yang ada disana," ucap Abella menunjuk Leo yang sedang mengintip. Kenzo langsung menoleh kebelakang, "aku menginginkannya, dia harus ikut denganku."

"Dimana orang tuamu? Kamu terlihat berumur dua puluh tahun."

"Orang tuaku? Entahlah, dia menelantarkanku," ucap Abella, memutarkan bola matanya.

"Itu apa?" Tanya Abella, menunjuk ke arah Leo yang sedang memakan es krim.

Abella langsung merampas eskrim Leo, dan menjilatnya. Abella membulatkan kedua matanya, "ternyata makhluk bumi, memiliki banyak hal menarik. Aku akan tinggal beberapa hari, disini."

"Yeayy, mami! Mami sama Leo terus ya, nanti Leo kasih banyak makanan untuk Mami," sogok Leo.

Abella memakan es krim itu, sambil mengelilingi rumah besar itu. Dan Leo terus mengikuti Abella kemanapun dia pergi.

"Emangnya aku bisa disogok? Jadi, ada seberapa banyak makananmu?"

• • • • •

Keesokan harinya, Abella berjalan ke arah dapur dan membongkar seisi kulkas.

"Ka-kamu! Ba-baju apa yang kamu pakai!" Kenzo langsung menghadap ke belakang.

"Entah, aku menemukannya di sebuah kardus," ucap Abella yang mengambil sebuah apel, dan duduk di sofa merah.

"Apa kamu gila?! Dirumah ini, ada anak-anak!" Teriak Kenzo, yang mengambil sebuah selimut, dan mengikat tubuh Abella

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa kamu gila?! Dirumah ini, ada anak-anak!" Teriak Kenzo, yang mengambil sebuah selimut, dan mengikat tubuh Abella.

"Aku tidak peduli."

"Aku benar-benar bisa gila."

• • • • •

Sudah lebih dari tiga hari Abella tinggal dirumah Kenzo, namun semuanya tidak baik-baik saja. Ada saja ulah Abella, yang bisa membuat Kenzo menggila.

"ESKRIM ITU MILIKKU!" teriak Abella yang sedang berkelahi dengan Leo.

"Itu punya Leo!!!!! Papi yang belikan Leo! Papiiiiii," isak Leo berlari kecil memeluk kaki Kenzo sambil menangis.

"Kamu pikir aku akan mengalah, karena kamu menangis? Tidak mungkin! Aku orang paling jahat di dunia ini, jadi- Ack!"

Leo melempar sendok makan, tepat di kepala Abella.

"Leo! Tidak boleh seperti itu," ucap Kenzo, yang langsung mengendong Leo.

Abella langsung melempar eskrim tersebut ke sembarang arah, kedua tatapan Abella berubah menjadi kosong.

Abella pergi ke arah dapur, dan mengambil sebuah pisau.

"Aku akan-"

"Apa kamu gila! Letakkan pisau itu!" Teriak Kenzo berlari kecil sambil membawa Leo.

"Terakhir orang yang melemparku, kepalanya putus."

"KAMU! SIAPA NAMAMU!" Kenzo terus berlari sambil membawa Leo bersamanya.

"Hei, wanita!" teriak Kenzo, membuat Abella menghentikan langkahnya sambil tersenyum lebar.

"Baiklah, aku akan melepas anak itu," ucap Abella melempar pisau itu ke sembarang arah.

"Psikopat gila! Aku akan membawa dia ke rumah sakit jiwa, besok!" Bisik Kenzo pelan.

○○○●●

Aku bakal meranin si Abella yang memang wanita gila + gengsian + songong. Moga cerita ini menghibur kalian yaa😋

A CRAZY EVIL GIRLWhere stories live. Discover now