CHAPTER 03

23 6 0
                                    

Abella tidur dikasurnya, sambil menatap ke dinding atas kasurnya. Ia terus mencoba menjentikkan jarinya, "kenapa kekuatanku, tidak bisa bekerja."

Abella berdiri dari kasurnya, dan berjalan kearah balkon. Ia mencoba berbagai cara agar kekuatannya muncul, namun hasilnya tetap nihil.

"AHHHGHHHHHHHHH-! BAJINGAN!" teriak Abella sambil mengacak rambutnya kesal.

Namun teriakkannya membuat seisi rumah terbangun, Kenzo dengan cepat naik ke kamar Abella.

"A-apa yang kamu lakukan?"

"Berteriak."

"Aku juga tau, tapi kamu berteriak untuk apa?" Kenzo benar-benar tidak bisa tidur nyenyak, semenjak Abella tinggal dirumahnya.

"Entah, ingin saja."

Kenzo berusaha menahan emosinya, dan menghembuskan nafasnya perlahan.

"Jika kamu bukan penyelamat Leo, aku pasti akan menendangmu keluar dari rumahku."

"Panggil aku Ratu," ucap Abella, secara tiba-tiba.

"Kenapa kamu sangat terobsesi dengan kata Ratu," ucap Kenzo mengacak rambutnya kesal.

"Karena apapun yang aku lakukan, aku tidak pernah dianggap," ucap Abella berjalan ke arah kasurnya, dan menjatuhkan tubuhnya ke kasur.

"Aku tahu, kamu tidak hilang ingatan. Siapa namamu?"

"Nama? Bagaimana denganmu? Siapa namamu?" Tanya Abella melirik ke arah Kenzo.

"Kenzo."

"Jika begitu, namaku Kenzie."

"Dimana istrimu? Aku tahu, agar memiliki anak. Kamu harus melakukan cocok-"

"Meninggal."

"Baguslah. Jika begitu, selama aku di dunia manusia, aku akan menjadi istrimu. Dan parasit satu itu, yang sedang mengintip dibalik pintu akan menjadi anak kita," ucap Abella yang merasakam ada hawa anak kecil.

"Parasit? Apa kamu gila? Dan aku tidak mau, menjadi suamimu," ucap Kenzo, yang membuka pintu kamarnya pelan.

"Aku memberi pernyataan, bukan pertanyaan. Jadi aku tidak butuh jawaban," ucap Abella memutarkan bola matanya.

Leo langsung memeluk kaki Kenzo, "daddy! Leo mau mami."

"Tidak Le-"

"Jika kamu menolaknya sekali lagi, aku akan menculik anakmu," ancam Abella.

"Kamu pikir aku akan merasa diancam? Sekarang kamu sedang numpang dirumahku, dan aku akan menelpon polisi agar-"

"Jika begitu telponlah, dan aku akan membakar rumahmu," ucap Abella, dengan nada tenang.

Namun entah kenapa, semua perkataan Abella terasa akan benar-benar dilakukan. Hingga membuat Kenzo, berpikir sejenak.

"Aku serius dengan perkataanku."

○○○○○○

Heyy-heyyy! Walau pembaca nya sedikit, aku tidak peduliii. Karena aku suka bangettt sama cerita yang aku buat ini pls😭😭😭. Aku gemes sendiriiii AHHHHH.
TERNYATA AKU JAGO NULIS JG PLSSS

A CRAZY EVIL GIRLTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon