BAB 6. E-VIRUS

122 53 156
                                    


Jason sedang sibuk berkemas, sebentar lagi ia akan berangkat ke California untuk mengamankan dirinya beserta keluarganya ketika virus MARS disebarkan ke seluruh kota. Roxana juga ikut bersamanya, mereka akan dikawal ketat oleh tim gabungan yang terdiri dari satuan khusus JC Corporation bersama pasukan militer pemerintah.

Sesekali ia mengecek keadaan Roxana melalui gawainya yang menampilkan rekaman kamera pengawas saat ini.

Sekarang ini kondisinya sudah membaik. Wanita itu telah sadar dari koma dengan kondisi sehat tanpa lecet sedikit pun.

Padahal sebelumnya ia terluka parah, pundaknya terkoyak sebagian dilahap makhluk buas itu, akan tetapi tubuhnya mampu beregenerasi dalam hitungan menit setelah penyatuan E-Virus dan Virus MARS mencapai tahap akhir.

Jason tersenyum memandangi Roxana yang tampaknya sedang beradu mulut dengan Dr. Carla, sorot matanya yang tajam ditambah wajahnya yang memerah menahan emosi terlihat sangat menggemaskan, Roxana teramat cantik sekalipun tak memakai alas bedak. Jason pun segera menuntaskan kegiatannya karena ia sudah tidak sabar ingin menemui mantan kekasihnya itu.

***

Roxana akan dipindah ke ruangan observasi sebelum Dr. Grey selaku ketua tim penelitian eksperimen genetik menyatakan bahwa ia bebas dari efek samping virus yang mengubah penderitanya menjadi kanibal. Karena tubuhnya masih terinfeksi, Dr. Carla sengaja mengenakan baju APD untuk melindungi dirinya dari gigitan.

Begitu pula dengan Spencer dan Todd, mereka juga mengenakan baju pelindung yang tahan api maupun benda tajam, namun bukan anti peluru.

Keduanya sedang duduk diatas sofa depan tempat tidur, sejak tadi mereka hanya diam menyaksikan perdebatan diantara Dr. Carla dan Roxana

"Kalian tidak bisa menahanku seperti ini, aku bukan hewan percobaan yang bisa diperlakukan seenaknya, jadi tolong biarkan aku pergi," ucapnya lirih dengan mata berkaca-kaca.

"Sekali lagi saya minta maaf nona, pak Jason tidak mengijinkan nona pergi dari fasilitas ini, jadi kami tidak bisa membantu," jawab Dr. Carla.

"Kalian semua keterlaluan! Apa semua ini demi uang dan jabatan, huh?" teriakan Roxana terdengar begitu keras hingga ke luar ruangan dan membuat langkah Dr. Grey terhenti, lantas pria itu segera masuk ke dalam ruangan untuk memantau situasi.

"Apa ada masalah?" tanyanya menatap Roxana yang sedang berusaha mengangkat kedua tangannya yang diborgol.

"Nona Roxana tidak mengijinkan kami membawanya, pak," jawab Spencer, maju menghampiri Dr. Grey bersama Todd disebelahnya.

"Dasar bodoh, mengapa kalian tidak mampu menangani satu orang saja?"

"Maaf pak, bukankah lebih baik kita menunggu perintah selanjutnya dari presiden direktur?" ujar Spencer.

"Saya setuju dengan Spencer, lebih baik kita menunggu keputusan akhir pak Jason sebelum memindahkan nona," ujar Todd menimpali.

Dr. Grey tak terima mendengar jawaban itu, entah mengapa emosinya terpancing usai mendengar nama Jason.

"Kali ini aku yang berhak mengambil keputusan, karena projek E-Virus adalah milikku," bentaknya sembari menunjuk dirinya sendiri.

Setelah berkata demikian, pria itu meraih sesuatu dalam saku celananya yang ternyata merupakan revolver.

Tanpa basa-basi, ia menembak Spencer hingga pria itu terpental jauh.

THE SUPERIORWhere stories live. Discover now