BAB 7. WE'RE MEET AGAIN

70 21 136
                                    


Jangan lupa vote, follow dan komen yaa agar author lebih semangat lagi nulisnya.

Follow ig author juga, @angelajovovich2

Josh tengah duduk menyandarkan punggungnya pada sisi tempat tidur. Wajahnya pucat lemas, bibirnya juga pecah pecah akibat tak mendapat asupan makanan maupun minuman selama terkurung di ruang tahanan.

Dia amat terpukul tatkala mendengar kabar bahwa sebentar lagi semua tahanan akan disuntik dengan Virus MARS. Dan setelah terinfeksi, ia dan seluruh tahanan lainnya akan dibebaskan ke pusat kota untuk menyebarkan virusnya melalui gigitan.

"Oh Tuhan, apa yang harus kulakukan sekarang?" gumamnya mengacak rambutnya kesal.

Josh telah melakukan berbagai cara termasuk kabur dan melawan, namun usahanya tak membuahkan hasil lantaran sistem keamanan EZEX begitu ketat dan ia tak mempunyai akses untuk membuka pintu keluar.

Dia juga sempat bersimpuh memohon belas kasihan kepada para ilmuwan yang menahannya, namun tak ada satu pun dari mereka yang tergerak hatinya untuk membantu.

Bahkan, meski pun ada yang bersimpati dengannya, mustahil salah satu dari mereka mau menolongnya, karena mereka tak ingin menjadi pengkhianat dan berakhir tewas dengan cara mengerikan.

Josh membulatkan matanya melihat sesosok wanita bersama seorang lelaki bertubuh kurus memakai jas putih, sedangkan yang wanita memakai pakaian serba putih dengan banyak bercak kemerahan.

Mereka berjalan melewati ruangan Josh yang hanya dibatasi dengan kaca pembatas serta sebuah pintu dengan sistem pengunci berdasarkan kombinasi angka.

Josh yang melihatnya pun mendadak bersemangat, pria itu segera bangkit dan bergegas menuju jendela lalu menggedornya dengan kencang seraya berteriak.

"Hei, ini aku. Tolong bebaskan aku dari tempat mengerikan ini, aku akan berikan apapun yang kau inginkan jika kau mau menolongku," bualnya dengan penuh harapan.

Roxana tersenyum sinis dan membuang mukanya seakan tak sudi.
"Huhh dia lagi," desisnya.

Josh tau persis gestur itu menandakan penolakan. Dia pun terpaksa memohon seraya melipat kedua tangannya didada dengan harapan agar kedua orang itu merasa iba kepadanya.

"Please help me, jangan biarkan aku mati disini, hiks."

"Ana, sebaiknya kita tolong saja dia," usul Todd.

"Itu bukan urusanku! Keparat ini hanyalah seorang pengecut dan pendusta handal, dia bahkan tidak menolongku saat dalam bahaya. Mengajaknya bersama kita hanya akan membawa masalah baru." Roxana memandang tajam ke arah Josh. Dia masih kesal mengingat pria itu tidak berbuat apapun kala Celbrate menyerangnya.

Menurutnya sosok pengecut seperti Josh hanya akan menyulitkan mereka karena tak bisa diandalkan dalam hal apapun.

"Aku mengerti dengan perasaanmu, namun kurasa dia bisa ikut membantu kita mengusir para zombie."

"Huh, kau bicara begitu seakan kalian sudah saling mengenal." Roxana terdiam sejenak memikirkan ucapan Todd yang dirasa ada benarnya, ia pun segera memerintahkan agar pintunya terbuka, melalui alat penghubungnya dengan kecerdasan buatan.

"Open the door, Abel."

Setelah mengucapkan itu, pintu baja di hadapan mereka terbuka lebar, Josh pun segera berlari menghampiri mereka berdua yang hendak bergegas menuju gerbang bertuliskan Projek MARS, yang berarti dibalik gerbang itu terdapat ruangan khusus bagi puluhan zombie dan makhluk mengerikan lainnya.

"Terimakasih banyak, aku pasti akan membalas kebaikanmu nanti."

"Aku tidak butuh apapun dari pecundang sepertimu, ingat itu," jawab Roxana acuh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE SUPERIORWhere stories live. Discover now