𖠿. Dalam Cerita

80 7 4
                                    

WARNING! isi konten pada chapter ini bersifat: Kekerasan, Pembunuhan, darah

Di harap bijak dalam menanggapi konten tersebut, jika memiliki ketakutan pada yang saya sebutkan di atas, silahkan lewati bagian Cerita Dongeng. Selamat membaca :D

THE FAITH CHAPTER 5

Wanita yang tadi turun bersama dengan dua pria itu terhenti di depan pintu keluar perpustakaan. Aku mendekati wanita itu lalu menepuk pundak kanan nya dan bertanya

"apa yang terjadi dengan pria itu?" Wanita itu nampak terkejut lalu beralih menatap ke arah ku

"dia tidak sadarkan diri karena buku, mungkin? Aku pun tak tahu apa yang terjadi. dia hanya berteriak lalu pingsan begitu saja."

"kalau boleh tahu, bisakah kau tunjukan buku itu kepadaku?"

Dia hanya mengangguk lalu menunjukan jalannya untuk melihat buku itu. kita berdua menuju lantai atas perpustakaan, semua nya tersusun dengan rapih hingga wanita itu berhenti di suatu tempat lalu menunjukan jarinya pada satu buku yang tergeletak begitu saja.

"itu bukunya?"

"iya, itu bukunya."

Aku mengambil buku cerita itu dari lantai, lalu memeriksa area sekitarnya.

"baiklah kalau begitu, terima kasih"

Dia tersenyum, tetapi sebelum dia pergi dari sini, aku mempertanyakan suatu hal "oh ya, aku ingin menanyakan satu hal lagi padamu nyonya. Apakah boleh?"

"tentu saja, apa yang ingin kau tanyakan?"

"siapa nama pencipta buku ini?"

"Emil Scherbe tetapi itu hanya nama pena nya. Dia juga memiliki nama pena yang lain, seperti, Franz Bonaparta, Helmuth Voss, Jakob Vyrobek. "

"ohh seperti itu, sebelumnya terima kasih karena sudah membantu ku hahaha maaf kalau merepotkan mu."

"ahh iya tidak masalah.."

Aku kembali melihat bukunya, ternyata wanita itu masih berdiri di sana

"eumm.. ada apa ya?"

"ah! tidak, tidak ada apa-apa. Hanya saja, kamu.. terlihat penasaran dengan pria itu. Apa kau mengenalinya?"

Pertanyaan wanita itu membuat ku terdiam sejenak tetapi mata kita tetap saling melihat. Tatapan nya terlihat sangat serius.

"tidak, aku sama sekali tidak mengenali pria itu. kau tahu, aku ini hanya penggemar berat buku cerita hahahah."

"ohh baiklah kalau begitu, aku pergi dulu ya, masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan"

Wanita itu tersenyum simpul sebelum pergi, Aku hanya mengangguk lalu melambaikan tangan sebentar sebelum wanita itu pergi meninggalkan ku sendirian.

Aku memutuskan untuk membuka buku ceritanya lalu membaca semua isinya dengan teliti.

THE NAMELESS MONSTER

Pada suatu ketika
Di negeri yang jauh
Hiduplah monster tanpa nama.
Monster itu sangat menginginkan nama sehingga dia tidak tahan.

Dia duduk dalam perjalanan untuk menemukan namanya. Tapi dunia adalah tempat yang luas. Jadi Monster itu terbelah menjadi dua,
Satu monster pergi ke timur
Dan yang lainnya pergi ke barat

Monster yang pergi ke timur datang ke sebuah desa. Di sana dia bertemu dengan seorang pandai besi.

"Tolong beri aku namamu"

✶ 𝐓he 𝐅aith - Nameless Monster Where stories live. Discover now