51-Pulang

17K 1.6K 104
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca

"SATU KATA, BAHAGIA DAN BERSYUKUR ALLAH TELAH MENGHADIRKAN KALIAN BERDUA DALAM HIDUP SAYA, HUMAIRA YANG BEGITU CANTIK SERTA JAGOAN KECIL YANG BEGITU TAMPAN"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SATU KATA, BAHAGIA DAN BERSYUKUR ALLAH TELAH MENGHADIRKAN KALIAN BERDUA DALAM HIDUP SAYA, HUMAIRA YANG BEGITU CANTIK SERTA JAGOAN KECIL YANG BEGITU TAMPAN"

-Muhammad Dafan Al-Kahfi-



Malam itu Arzan sedikit rewel entah karena suasana rumah sakit yang tidak nyaman atau ingin sedikit merepotkan Uma dan Aba nya hanya isi hati bayi kecil itu yang tahu jawabannya.

"Oekkk...oekkk".

"Kenapa jagoan Aba jadi cengeng begini" ujar ustadz Dafan masih berusaha menenangkan tangis sang anak.

Sedangkan Halza sedari tadi ingin mencoba menenangkan juga namun ustadz Dafan enggan memberikan Arzan ke gendongan sang istri dia pasti berujar "Humaira kamu tidur saja biar saya yang menenangkan Arzan". Dalam batin Halza bagaimana ia bisa tidur jika anaknya saja terus menangis seperti sekarang.

"Cup cup sayang Aba jangan menangis lagi".

"Mungkin Arzan lapar Bade, sini biar Halza beri ASI" pinta Halza pada sang suami. Mau tidak mau ustadz Dafan menyerahkan Arzan pada Halza dengan telaten Halza memberikan ASI pada sang anak lalu memberikan belaian kecil di puncak kepalanya hingga bayi kecil itu tertidur. "Shut dia udah tidur sekarang Bade gih sana tidur itu mata udah kayak panda" kekeh Halza kecil karena ini sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

"Saya mau tahajud dulu Humaira kamu tidur saja duluan".

Halza mengangguk sebagai jawaban, ustadz Dafan menarik selimut mensejajarkan nya di tubuh Halza lalu memberikan kecupan singkat di kening sang istri. Ia mengambil wudhu dan segera melaksanakan sholat tahajud namun ketika selesai dia terkejut melihat sang istri masih membuka mata dan menatap ke arahnya.

"Kenapa belum tidur, hmm".

"Halza gabisa tidur" jujur Halza membuat ustadz Dafan tersenyum kecil. "Baiklah saya mau mengaji saja sampai kamu tertidur".

"Tapi mata Bade kayaknya udah ngantuk banget".

"Tidak saya masih belum mengantuk". Ustadz Dafan mengambil Al Qur'an di atas nakas lalu membaca ayat demi ayat dengan lantunan yang indah. Mendengar suara lembut dari sang suami Halza tak sadar perlahan masuk ke alam mimpi. Melihat sang istri sudah damai dalam tidurnya ustadz Dafan menyudahi kegiatannya dan ikut merebahkan kepala di samping tempat tidur Halza. Keluarga kecil itu terlelap dengan malam indah yang menghiasi kebahagiaan mereka.

***

Pagi ini Halza sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit karena keadaannya sudah mulai membaik. "Ibu masih dalam masa nifas jadi tetap jaga pola makan, tidak boleh terlalu lelah, serta istirahat yang cukup. Ini saya berikan resep obat silahkan bapak tebus di apotik rumah sakit " jelas dokter itu ramah pada ustadz Dafan dan Halza.

DIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang