56- EPILOG

19.4K 970 79
                                    

Sebelum baca jangan lupa sediain tisu ya😌

"TIAP-TIAP YANG BERJIWA AKAN MERASAKAN MATI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TIAP-TIAP YANG BERJIWA AKAN MERASAKAN MATI. KEMUDIAN HANYALAH KEPADA KAMI KAMU DIKEMBALIKAN"

QS. Al Ankabut: 57



Gilang dan Hana sedang mengemas barang-barang mereka di rumah yang akan mereka tempati. Rumah itu adalah pemberian dari papah Gilang sebagai hadiah pernikahan.  Hana diam-diam memperhatikan sang suami yang sedang sibuk dengan beberapa pekerjaan.

"Keringatan aja ganteng, kok baru sadar pas udah nikah ya" gumamnya dalam hati.

Gilang yang sejak tadi di perhatikan akhirnya ngeh lalu melirik Hana. "Kenapa sayang kok bengong?".

Hana tertangkap basa kali ini. "Emm gapapa kok".

"Kalau capek kamu istirahat saja biar aku yang beresin sisanya".

"Mas" panggil Hana.

"Iya?".

"Kok kamu ganteng" celetuknya tanpa sadar.

"Ini ceritanya nanya atau muji".

"Eh gak jadi deh skip aja, gajelas soalnya".

"Karena yang jelas hanya cinta mas padamu" sedikit alay tapi tidak apa karena gombalan suami sendiri.

"Kita jadi nanti malam?" ujar Hana memastikan.

"Jadi gak ya".

"Harus kan mau double date".

"Tentu, apa sih yang nggak buat istri mas" ujarnya sambil mencubit hidung Hana gemas.

"Hana sering lihat orang sama pasangannya couple an baju gitu. Lucu banget" beritahunya pada sang suami.

"Mau warna apa?" tanyanya langsung peka.

"Hah" beo Hana bingung.

"Kamu mau baju couple kan. Nanti kita langsung beli".

"Peka banget jadi suami".

"Kalau nggak peka nanti istri aku ngambek. Ngedapatin nya gak mudah jadi sebisa mungkin dia harus terus bahagia".

"Kamu baik banget mas. Dulu aku memang bodoh gabisa lihat kebaikan itu" sesalnya.

"Istri mas itu gak bodoh cuma dulu belum waktunya aja sayang. Jangan bahas masa lalu, lupain itu dan ukir kenangan indah sekarang".

"Hana Almaira mencintai Gilang Mahendra" teriaknya tiba-tiba.

"Sekarang aku berkata jujur dan tidak ada kebohongan yang harus direkayasa" lanjutnya.

***

Malam pun tiba, Halza dan ustadz Dafan sedang bersiap-siap untuk pergi ke restoran yang sudah di pesan oleh Gilang. Namun sangat aneh Arzan yang biasanya diam kali ini sangat rewel.

DIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang