2. Cerita di ruang lukis

102 116 38
                                    

~Happy Reading~


"Ikut aku"

Vlora kaget saat tangannya di tarik begitu saja ketika dia baru keluar dari kelas, matanya menatap tidak suka pada orang yang beberapa hari ini berusaha dia hindari.

"Lo apa-apaan sih Dev? Lepasin gak?!!" Teriak Vlora, ia mencoba memberontak, tapi cekalan Devran di tangannya benar-benar kuat sampai membuatnya meringis kesakitan.

"Eh eh eh, lo mau bawa Vlora kemana?" Erin mencegah Devran. Dia juga memegang sebelah tangan Vlora yang segera di tepis kasar oleh Devran.

"Gak usah ikut campur!" Bentak Devran

"Gimana gue gak ikut campur? Lo dateng-dateng malah seenaknya nyeret anak orang"

"Gue cuma mau bicara sama Vlora sebentar. Tolong, untuk sekarang, lo gak usah ikut campur dulu"

Erin menatap Vlora yang memasang wajah melas, dia ingin mencegah Devran yang ingin membawa Vlora. Namun dia pikir.. Devran dan Vlora juga butuh bicara untuk menyelesaikan masalah mereka.

"Tapi jangan apa-apain Vlora ya. Kalo Vlora sampe kenapa-napa, awas aja lo!!" Balasnya tajam.

Devran menganggguk dan diam, kemudian dari kejauhan, Adiva berlari ke arah Devran.

"SAYAAANNGGG!!" Teriak Adiva

"Eitss.. Mau kemana lo?" Cegah Erin saat Adiva ingin menghampiri Devran

"Mau nyamperin tunangan gue lah!!"

"Va, aku cuma mau ngomong sama Vlora bentar" Ucap Devran, setelahnya ia menarik tangan Vlora pergi.

"Ehh.. Apa-apaan? Enggak!! SAYANG!! AKU GAK NGIJININ KAMU BUAT BICARA SAMA VLORA FAUNA!!" Teriak Adiva.

Devran menulikan pendengarannya, ia tetap menarik tangan Vlora sampai ke rooftop, juga mengabaikan Vlora yang berusaha untuk melepas cekalan tangannya.

"Sshhh.. " Vlora meringis saat Devran melepaskan tangannya.

"Maaf maaf.. Sakit banget ya?" Tanya Devran sambil melihat pergelangan tangan Vlora yang memerah. Vlora menyentak tangannya.

"Mau ngomong apa?" Ujar Vlora to the point.

"Ra, maaf.. Kemaren aku udah buat kamu kesel. Tapi sumpah, aku gak ada niatan kayak gitu" Ujar Devran, dia menatap mata Vlora lekat.

"Oke, gue maafin. Sekarang, boleh gue pergi? Gue mau ke kantin"

Devran diam, Vlora memutar bola mata malas dan hendak pergi meninggalkan rooftop, tapi Devran kembali mencegahnya.

"Mau apa lag–"

"Kamu udah lupain aku, Ra?" Tanya Devran, Vlora memejamkan mata sebentar.

"Kalo gue bilang iya, kenapa? Ada masalah?"

"Ra maaf, aku cuma gak mau kamu sakit hati. Aku cinta sama kamu, Ra"

"Tapi kenyataannya, semakin lo nutupin dari gue, itu semakin bikin gue sakit"

"Aku gak mau kehilangan kamu"

Never Goodbye [ON GOING]Where stories live. Discover now