10. Sakit

46 41 20
                                    

~Happy Reading~


Vlora terus berlari, berusaha untuk menjauhi Bastian dan tempat tadi yang menurutnya sangat mengerikan. Matanya sembab karena menangis, dia bahkan tidak bisa membayangkan betapa berantakan penampilannya sekarang.

Sekeliling tempat itu sepi, tak ada satupun kendaraan yang bisa dia temui. Kakinya terus berjalan menyusuri gang kecil sambil mendekap tasnya erat.

Tangannya terus bergetar ketakutan, seumur-umur.. Vlora tidak pernah bertemu orang brengsek seperti tadi, bahkan dengan kurang ajarnya orang tadi berusaha untuk mencekokinya dengan minuman keras.

Dia ingin menelfon Varen, tapi dia tidak mau membuat Varen khawatir hingga berakibat buruk pada Varen sendiri. Saat Varen melihat Devran dengan perempuan lain saja langsung dia tonjok, bagaimana jika Varen tau kalau Vlora di sekap dan hampir di cekoki minuman keras?

Vlora menggelengkan kepalanya, nggak-nggak, Varen gak boleh berurusan dengan orang brengsek kayak Bastian

"VLORA BERHENTI!!"

Panggilan itu membuat Vlora tersentak, matanya membulat kaget saat melihat Bastian berlari ke arahnya.

Vlora berbalik dan terus berlari, dia tidak mau tertangkap oleh Bastian. Namun, tepat di perempatan gang, dia menubruk seseorang sehingga membuatnya kaget. Lebih kaget lagi saat dia menyadari bahwa orang itu..

"Abyan?!!"

Abyan yang hendak kembali ke motornya kaget, terlebih melihat penampilan Vlora yang bisa terbilang berantakan. Mata gadis itu sembab, rambutnya acak-acakan dengan badan yang terus bergetar.

"Vlora, kamu kenapa?" Abyan menangkup wajah Vlora, sungguh dia khawatir melihat keadaan Vlora kali ini.

Vlora tak menjawab, air matanya mengalir semakin deras. Tanpa aba-aba dia langsung menubruk dada Abyan, menumpahkan segala tangisan dan ketakutannya di sana.

"Vlora.."

"Abyan.. Gue takut"

"Sekarang ada saya, kamu gak perlu takut"

"Mereka jahat, mereka brengsek, mereka kur-"

"Ssttt.." Abyan menempelkan jarinya di bibir Vlora, bibirnya tersenyum berusaha untuk menenangkan Vlora yang terlihat sangat ketakutan.

"Siapa?" Tanyanya lembut, sembari merapikan anak rambut di dahi Vlora.

"Bastian.. Dia jahat"

Abyan termenung, apa yang dulu dia takutkan terjadi. Bastian mengganggu Vlora. Entah apa yang sudah laki-laki itu lakukan. Abyan memegang tangan Vlora, dia menunduk sambil terus mengumamkan kata maaf.

"Maaf.. Ini salah saya"

Vlora menggeleng. "Enggak, ini salah gue. G-gue terlalu percaya sama Bastian"

"Dia bicara apa sama kamu"

"Bastian bilang dia tau lo ada di mana, dan gue dengan bodohnya ngikut aja mau Bastian bawa. Waktu itu gue takut, lo gak ada kabar sama sekali"

Vlora memang terlalu khawatir, rasa khawatirnya bahkan membuatnya lupa dengan keadaannya sendiri. Dan lagi, Abyan merasa semua masalah ini memang bermula darinya.

Never Goodbye [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang