08 IDC : Gagal

97 16 1
                                    

***

"Gimana Ay?" Airin berjalan lesu dari kamar mandi menuju ranjang king size Rina. "Jawab atuh jangan bikin penasaran iih." Rina mengguncang tubuh Airin yang kini terduduk di sampingnya.

Airin menggeleng, tatapannya kosong kedepan. "Aku dateng bulan Rin." lirihnya. "Huaa!!!" ia pun telungkunp dengan berteriak.

Rina mengelus punggung Airin.

"Sabar ya Ay. Mungkin bukan waktunya." Airin menegakan tubuhnya, wajahnya cemberut dan ada sedikit buliran air di area matanya. "Udah jangan nangis. Bukan rejeki lo untuk secepat ini positif nya."

Airin mengangguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Airin mengangguk. "Gimana sih caranya Rin? Spill dong tutornya." Rina tersenyum malu.

"Lo mau gue tutor?" Airin mengangguk antusias. "Caranya, gas tiap hari." ekspresi Airin kembali datang.

"Kalo itu kami gak bisa. Lo tau alasannya kan." Rina mengangguk, ia menghela nafas panjang.

"Yah, gue tau betul. Susah ya kalo pasangan sama-sama sibuk." mereka merebahkan diri. Airin memiringkan badannya lalu memeluk Rina dengan tangannya yang mengelus lembut perut buncit isi tiga bayi itu.

"Lo pasti cinta banget sama Om Ryan ya, dan juga Om Ryan pasti cinta banget sama Lo." Rina menatap lekat langit-langit.

"Gue gatau." jawaban itu membut Airin mendongkkan kepalanya.

"Maksudnya?"

"Ya, gue gatau. Gue cinta sama Om Ryan atau nggak, dan sebaliknya gue juga gatau kalau dia cinta sama gue atau nggak." Airin semakin tidak mengerti. Badannya ia dudukan.

"Nggak, gue belum ngerti. Maksudnya gimana? Lo gatau lo sama Om Ryan saling cinta atau nggak?" Rina mengangguk. "Terus?"

"Gue baru sadar, kalo selama ini gak pernah ada kata i love you atau aku cinta kamu apalagi sarangheo dari mulut Om Ryan." Airin menutup mulutnya tak percaya.

"Jadi kalian buat triplets tanpa,, cinta?" Rina mengangguk dan juga mengidikan bahunya. "Wah,, gue gak nyangka."

"Tapi menurut gue, di keadaan pernikahan gue sama Om Ryan itu, gak butuh dengan kata-kata yang gue sebutin tadi." dahi Airin mengkerut. "Maksud gue, yah dengan tindakan dia dan gue juga ke dia udah mencerminkan kan? Gak butuh kata-kata seperti itu untuk mengekpresikan rasa suka dan cinta kita ke pasangan. Gue sih udah seneng dengan keadaan rumah tangga gue sekarang. Apalagi ada trio tuyul ini nih, yang pasti bakal nngerecokin rumah ini nanti."

"Ternyata rumah tangga lo lebih gesrek dari gue."

---

Istriku Dokcan (Dokter Cantik)Where stories live. Discover now