♥♥♥
"Saya akan menyebutkan nama-nama dokter dan staff yang akan dikirim ke desa *** yang terkena tsunami." ucap Profesor Nita. "Dokter Minho, Dokter Reyhan, Dokter Aldyo, Dokter Sabrina, dan Dokter Airin. Untuk perawatnya adalah Perawan Mina, perawat Jayan, perawat Agus dan perawat Zahira."
Berarti a Alex gak ikut??
Setelah selesai mendengarkan pengumuman, Airin pergi ke ruangan Alex.
Toktok!
Airin mengetuk pintu ruangan Dokter bedah kardiotoraks Alexander Poernomo.
"Masuk." seru Alex dari dalam.
Airin membuka pintu dan ia masuk. "Aa lagi apa?" ia duduk di kursi depan Alex.
"Lagi liat ulang proses operasi tadi.. Kenapa?" Airin menunduk, ia mengayunkan kakinya yang memang tak sampai napak ke lantai. "Kenapa hm?"
"Aa udah tau, siapa aja yang dikirim ke area bencana itu?" Alex mengangguk.
"Iya, Aa tau.. Kamu jaga diri disana ya. Inget, keselamatan anggota medis itu yang utama." Airin mengangguk. Ia berjalan memutari meja dan memeluk Alex.
"Bakal kangem banget sama aa." Alex tersenyum. Tugas seperti ini lah yang tak bisa ia lawan.
Berjauhan dengan pasangan memang berat, ygy??
***
Para medis sudah bersiap di lapangan helikopter. Karena lokasi kejadian cukup jauh, jika menuju tujuan menggunakan jalur darat akan lama sampai.
Alex membantu Airin mengikat rambutnya.
"Jaga diri baik-baik disana ya? Jangan terlalu capek." Airin mengangguk. "Kamu inget kan? Di lokasi bencana dengan banyak korban, peraturannya adalah tidak melakukam RJP(Resusitasi Jantung Paru). Selamatkam yang bisa diselamatkan. Kamu ngerti maksud aku kan?"
"Iya A, aku ngerti."
"Tenang aja bro.. Nyonya Alexander biar gue yang jaga." Reyhan menepuk bahu Alex.
"Titip Istri gue ya." Rey memgangguk.
Tak lama helikoper datang dengan suara bergemuruh juga angin yang kencang karena baling-balingnya.
"Helikopter helikopter~~" Zahira bernyanyi.
"Šaljem ako treba
Para kofer, para kofer." lanjut Rey.
YOU ARE READING
Istriku Dokcan (Dokter Cantik)
General Fiction[SEKUEL] Dinikahi Dogan (Dosen Ganteng) *** Perjalanan kisah cinta rumah tangga Alex dan Airin tidak berhenti sampai disini. Masih banyak rintangan, liku-liku yang harus mereka lalui berdua, untuk memp...