19 IDC : Launching Baby Mochii

66 6 1
                                    

"Biasa aja kali A, gak usah tegang gitu. Aku yang mau lahiran kamu yang tegang." ucap Airin sembari berbaring di brankar.

Airin sudah merasakan kontraksi sedari malam tadi dan Alex dengan gercep langsung membawanya ke rumah sakit. Beberapa hari lalu memang mereka sudah reservasi di rumah sakit untuk persiapan lahiran Airin.

"Nggak kok sayang. Aku gak khawatir. Aku percaya sama kamu, kalau kamu bisa lewatin ini semua, karena istri aku ini wanita kuat yang hebat." Alex mencoba menyemangati Airin, ia tak mau kalau istrinya itu akan merasa takut untuk operasi sesar nanti.

"Maafin aku ya A. Karena ku gak bisa lahiran normal. Maafin Buna dedek Mochii." ucap Airin sambil mengelus perut bulatnya.

"Buna gak perlu minta maaf begitu. Bukan karena gamau, tapi karena keadaan yang gak memungkinkan kamu lahiran normal kan?" Airin mengangguk. "Mau kamu lahiran normal atau sesar, Baby Mochii pasti akan selalu bangga sama Buna nya karena udah berhasil lahirin dia ke dunia ini."

Tak terasa mata Airin basah oleh air mata kala mendengar kata-kata Alex barusan.

"Yuk, bismillah kamu pasti bisa. Kun fayakun."

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Tangisan bayi terdengar nyaring di ruang operasi. Mendengar itu membuat air mata Alex tak bisa di bendung.

"Terima kasih sayang. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu." bisik Alex sambil mencium kening Airin yang hanya dibius epidural yang hanya membuat bagian pinggul ke bawah mati rasa sedangkan bagian atasnya masih sadar.

"Anak kita udah lahir A. Kita udah jadi orang tua." Alex mengangguk dengan bulir air matanya yang jatuh.

"Bayi laki-laki dengan berat 3.4kg dan panjang 52 cm. Semua anggota tubuh normal dan respon bayi baik." ucap Dokter Melisa. Dokter kandungan andalan Airin dan Alex sedari Airin belum hamil Baby Mochii.

Dokter Mel memberikan Baby Mochii yang sudah di bersihkan itu ke pangkuan Alex yang langsung menggendongnya.

Matanya berkaca-kaca, ia masih tak menyangka dan tak percaya jika bayi yang sedang ia gendong ini adalah darah dagingnya sendiri. Hasil dari kecebongnya, omaygat.

"Adzanin yang merdu A. Kesan pertama harus baik kan." ucap Airin.

Alex lalu mengumandangkan adzan di telinga kanan putranya itu. "Selamat datang di dunia gantengnya Ayah."

***

"Masyaallah tabbarakalah cucu Omaa!!" seru Ibu Rina kala melihat Baby Mochii yang tertidur di box bayi samping ranjang yang Airin tiduri.

"Ssstt.. Bu, kak Airin lagi tidur tuh debaynya juga." tegur Ryn karena kehebohan ibunya itu.

"Maaf maaf, Ibu terlalu bersemangat liat cucu." dengan hati-hati Ibu Ria menggendong Baby Mochii dan mendoakan sesuatu ke telinganya.

Istriku Dokcan (Dokter Cantik)Where stories live. Discover now