5🥀 : Jiwa Vanya...

78.4K 3.6K 8
                                    

Selamat membaca ⛅
Votmennya jan lupa:'
Sarangbeo.
.

Pov Naya on:

Setelah gue lihat wajah di kamera itu, gue ngerasa dejavu, dan nafas gue memburu. kuping gue pun kayak berdengung.

Sampai kegelapan ngeregut pandangan gue. Tapi setelah itu cahaya nerobos masuk di mata digue. Setelah cahaya itu menghilang, gue kaget saat gue tiba - tiba berada dihamparan Rerumputan yang luas, sampai seorang nepuk bahu gue dan buat gue berbalik.

Dan gue lihat orang itu, dia Gadis yang wajahnya gue lihat di kamera itu lebih tepatnya raga yang gue pakai, "Naya?" tanyanya dan gue hanya mengangguk menatap matanya yang cantik menurut... gue.

"gue minta maaf ya, udah ngelibatin lo di permasalahan gue" ucap Vanya buat gue natap dia bingung.

Maksudnya apa coba?

"tapi gue mohon, jadi diri gue. Ubah pandangan mereka semua, gue pengen lo lakuin itu demi gue, sorry kalau kenyataannya gue yang narik raga lo" ucap Vanya buat gue spontan langsung lebarin mata,

kurang asem!!.

"apa untungnya untuk gue?, dan kenapa lo seenaknya Ngelibatin masalah lo ke gue!?. Lo dan gue bahkan gak kenal, dan dengan mudahnya lo ngerusak kehidupan gue yang udah gue pertahanin!, lo egois tahu gak!?" murkaku menatap wajah Vanya dengan tatapan sengit.

"sorry, Naya. tapi gue mohon... bantu gue"

"dan lo?, Lo nyuruh gue ngurusin hidup lo sedangkan lo ngapain?"

"gue udah mati, Nay. Gue udah gak bisa apa apa"

"dan lo kira dengan Narik jiwa gue!, gue bisa ngelakuin apa yang lo mau!?. gue gak mungkin sekurang kerjaan itu. Sampai gue harus mentingin dunia lo dan ninggalin dunia gue!!"

"maaf"

"kata maaf lo gak cukup, karena itu gak bisa ngebalikkin apapun!!"

"sorry, Naya. Gue gak bermaksud narik raga lo"

"dengan lo narik raga gue, berarti ada maksud tertentu. Kenapa lo narik raga gue?" tanya gue dengan tatapan kesal membuat Vanya menghembuskan nafas pelan.

"Nay, lo tahu gak gimana rasanya di kucilkan sama keluarga lo sendiri?. Bahkan bukan hanya dikucilkan tapi dibenci, bahkan dianggap sebagai Benalu?" tanya Vanya yang malah buat gue diam.

gue bingung mau jawab apa karena gue gak ngerasain itu, gue cuma anak kurang kasih sayang bukan anak yang dibenci bahkan dianggap benalu.

"ketika dunia lo kejam banget, apa yang terlintas dipikiran lo?" tanya Vanya dan gue hanya diam, "pergi dari dunia kan?. Tapi gue enggak mau hal itu terjadi, gue pengen pergi tapi nanti... setelah keluarga gue menyayangi gue dan nganggep gue ada hanya itu. Tapi sayangnya, gue udah pergi duluan sebelum keluarga gue sayang sama gue."

"dan itu buat gue jadi kayak gini, dan satu lagi... gimana menurut lo ketika keluarga lo lebih sayang orang lain ketimbang lo!?-

-pasti sakitkan?. Dan gue ngerasain itu, Nay. Gue ngerasain gimana perlakuan baik keluarga gue ke orang yang bahkan gak ada hubungan darah sama sekali."

"dia bukan cuma gadis biasa tapi gadis yang bisa dibilang banyak topeng karena dia punya maksud jahat"

"Dia fitnah gue, dan dia selalu jadi alasan gue di hakimin sama keluarga gue. Temen gue selalu aja cerita tentang keluarganya yang harmonis, tapi sayangnya gue cuma bisa ngekhayal doang. Karena menurut gue disayang mereka cuman mimpi yang entah kapan terwujud-

-jadi gue mohon Nay, bantu gue. Gantiin diri gue untuk selamanya dan balasannya lo masih punya kesempatan buat tinggal didunia"

"Vanya, gue gak sekuat kayak yang lo pikir" timpal gue dengan nada frustasi. Sangat sangat membagongkan!, nyuruh gue hidup dengan masalah dirinya yang begitu berat? Gila aja mana mungkin gue sanggup.

"bahkan yang menurut lo gak akan bisa, tapi di pandangan orang lain lo bahkan sangat - sangat bisa"

"jangan pernah nganggep lo gak bisa apa apa, kalau sebenarnya lo bisa asalkan lo ada niat"

"jadi gue mohon nay, jadi diri gue"

"gue gak bisa janji kalau Bisa ngelakuin apa yang lo minta, tapi gue usahain Van. Gue akan berusaha walaupun ujung ujungnya gue bakalan mati untuk kedua kalinya" ucap gue, gue cukup prihatin sama kehidupan sevanya.

Kehidupannya lebih berat dari gue, dan gue gak tahu apakah gue kuat untuk kedepannya. Menjadi Sevanya Amarta Lexander yang merupakan Queen Bullying di Sekolah gratama School, Sekolah yang tidak kalah hebat dari sekolah milik Keluarga Abirael.

Setelah gue ngomong itu gue lihat sevanya senyum dan entah kenapa gue juga ikut senyum, " I believe in you" ucapnya tulus membuat gue ikut tersenyum hangat.

"sampai ketemu lagi Naya, gue bakalan sering sering dateng kemimpi lo"

"dan dengan senang hati gue nerima lo di setiap mimpi gue" jawab gue, dan setelah itu Tubuh Sevanya pudar lama kelamaan, "Van?, kenapa tubuh lo?"

"ini alam bawah sadar, Nay. Dan waktunya gue kembali. Sampai jumpa lagi"

"iyah, sampai jumpa" jawab gue dan tubuh Vanya hilang bagai di telan bumi, diikuti Cahaya terang yang kembali datang membuat mata gue ikut tertutup saking Silaunya.

Pov Kanaya Off

.
Thanks sekali lagi...
.
.
Jangan lupa loh follow akun aku :), and jangan lupa Votmen nya
.

Tbc

Naya Transmigration (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang