49🥀 : Mommy, Brojol itu apa?

36.2K 1.9K 29
                                    

Votmen jangan lupa!!
Update setelah sekian lama off wattpad. Gimana kangen atau malah kesel?.

Happy reading

"Jadi?, Lo sama Bima kenapa berantem? " Tanya Raya. "Lo kan siswi baru, kenapa seberani itu sama dia yang notebatenya adalah genk scorpios" lanjutnya

Malea menghela nafas, "Sebenarnya, gue pernah ada konflik bareng cowok mulut lemes itu. Waktu itu, dia gak sengaja hampir nyerempet gue. Ya, gue udah kebawa kesel. Eh, tadi gue juga jatuh gegara tabrakan sama dia"

"Kok bisa sih?, kamu jalan lihat depan apa enggak?" Tanya Irene.

Malea pun cengengesan tak jelas, "enggak, gue lagi buru buru. Gue diikutin orang kagak dikenal, dan milih tempat ramai supaya gue bisa ngehindar dari orang itu"

"Nah, itu kamu yang salah. " Jawab Irene, sedangkan yang lain hanya diam mendengarkan.

Vanya berdehem. "Siapa yang ngikuti  Lo?"

"Gak tahu" jawab Malea dengan mengedikkan bahunya tanda tak tahh. "Hati hati, bisa aja orang itu berniat jahat ke Lo" peringat Vanya dibalas anggukkan oleh Malea.

Ting.

Vanya menatap ponselnya yang menampilkan sebuah chat, diam diam malea mengintip isi pesan tersebut dan mendengus kesal.

Emiliano
| Do you Miss my?

|Luna merindukanmu, terutama aku.

You
Gak|

|Boleh aku memilikimu sekarang?, biar aku berhak seutuhnya tentang dirimu

|Nanti aku jemput, tunggu dikelas

Baru saja Vanya hendak mengetik protes, pesan dari Emiliano kembali masuk.

|Aku tidak suka bantahan

|Jadi terima saja,

Aku bawa motor|

|Bawahanku akan mengurusnya

|Bagaimana?

Bukannya udah bilang kalau kamu gak| terima bantahan?

Jadi buat apa jawabanku?|

|Baiklah, gadis pintarku yang cantik💞

"Itu pesan dari pacar lo?" Tanya Malea sembari meminum minumannya.

Vanya mengangguk pelan, kemudian tatapannya teralihkan oleh teman temannya yang menatapnya dengan tanda tanya. "Lo punya pacar?" Tanya Raya dengan nada menuntut.

Vanya menggaruk tengkuknya tak gatal setelah itu mengangguk. "Ck. Parah, pacaran kagak bilang bilang" decak Letta

"Iya, jahat. Mana PJ nya?" Pinta Irene

Vanya hanya bisa geleng geleng kepala. "Maaf kagak bilang, gue cuma ngerasa bahwa pacaran gak perlu di publik"

"But, kita teman Lo Van. Gue tahu privasi, tapi kesannya Lo gak menganggap kita sebagai teman Lo" kesal Raya.

"Hum, sorry - sorry."

"Sebagai balasannya, mending Lo kasih tunjuk cowok Lo" pinta Erina

Naya Transmigration (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang