That Girl's Best Friend - Part 2

0 0 0
                                    

Kita baikan.

Hahaha anti-klimaks abis! Tapi aku bener-bener nggak mau kehilangan Jennie, jadi aku berusaha sabar mendengar curhatannya tentnag Srey. Aku mau jadi sahabatnya yang paling baik yang bisa bahagia ketika lihat sahabatnya bahagia :)

Hari ini Jennie ngajak aku ke meet-up dengan komunitasnya. Jennie bilang aku mungkin transeksual, secara, aku nggak nyaman terjebak dalam tubuh cowok. Dari dulu dia udah nyoba ngajakin aku sih, tapi aku selalu nolak karena aku nggak merasa terlalu butuh ikut gitu-gituan. Tapi kali ini aku iyain soalnya aku jadi penasaran tentang bagaimana sih aslinya Srey itu.

Nggak terlalu banyak orang yang dateng waktu itu, mungkin karena cuma kumpul-kumpul santai tanpa ada event resmi. Aku ngelihat beberapa cowok yang sikapnya, yah.... "banci" gitulah. Ada satu cowok malah kukira cewek beneran soalnya dia cantik banget! Parah sumpah cantiknya melebihi cewek rata-rata. Tapi mayoritas sebenarnya tampak normal-normal saja, seperti cowok-cewek pada umumnya. Kebanyakan yang datang cewek, termasuk Jennie. Dan ada satu-satunya cewek berwajah bule yang kutahu pasti itulah Srey.

Jennie duduk di sampingnya sedangkan aku duduk di sampingnya Jennie. Aku nggak tahu kalau ternyata Jennie udah deket banget sama Srey. Jennie udah cerita sih, tapi aku nggak tahu kalau udah sedekat itu! Sering banget aku mergokin mereka mulai dari saling sentuh-setuhan bahu (dua-duanya pake lengan pendek) sampai makin lama bener-bener pegangan tangan (kunci jari). Kadang juga saling berbisik di telinga terus cekikan sendiri. Tiba-tiba perasaan nggak enak itu muncul lagi.... Sebal... Canggung.... Entahlah, tapi aku berusaha untuk mengabaikannya karena aku udah berjanji sama diriku sendiri mau jadi sahabatnya yang paling.

Masalahnya bukan cuma canggung gara-gara Srey, aku canggung ketemu orang banyak kayak gini secara aku introvert parah. Untungnya mereka semua terbuka dan baik ke aku. Mereka semua open minded and, well, they're gays 'anyway' so I became more comfortable to be myself! Beberapa juga aku sudah kenal pas ketemuan sama Jennie. Percakapan malam itu benar-benar menyenangkan bagiku. Cowok-cowoknya menurutku pada lucu-lucu banget! Aku sampai ngakak yang lepas banget hehe... Bener-bener bikin lupa waktu!

(to be continued)

Lagu-Lagu Lusianaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن