Chapter 3

326 34 24
                                    

"Hey nak mata mu hitam, kau bergadang?"

"Karena pria sialan itu."

Viy seperti menolak percaya akan umpatan dari sahabat nya, ini adalah perdana pertama kali dia mendengar umpatan yang terdengar kejam itu. Tidak seperti biasa, perempuan itu akan mengoceh tentang Jungkook bahkan memuji muji dari segi ketampanan dan sifat yang semakin membuat gadis itu tergila gila.

"Katakan lagi."

"Kau tahu, dia laki laki brengsek dia adalah malaikat Lucifer sangat menjengkel kan dia bisa dibilang Tuan bajingan! Tidak berotak sama sekali percuma ia tampan tapi tidak mempunyai otak, menyebalkan!" Mata Viy seperti dipaksa terbuka ia bahkan lupa berkedip saking terkejut mendengarkan gadis yang terlihat polos.

Viy merangkul pundak gadis yang kelihatan tengah diselimuti oleh emosi, "Kau yakin berkata seperti itu, tidak takut dia menjadi jodoh mu?"

Jisoo menganggap itu candaan dan omong kosong di Korea ia pernah mendengar hal kosong seperti itu, gadis itu mulai meremehkan sesuatu yang belum ia lihat. Ia tidak mungkin berjodoh dengan pria tua 28 Tahun itu, jika mungkin Jisoo akan segera memutuskan hubungan mereka bagaimana bisa ia tahan dengan pria dengan sifat angkuh dan sombong.

Gadis itu tertawa saat mengatakan bahwa ia dan Jungkook berjodoh terlebih lagi pria itu sudah menikah sangat lucu jika itu mungkin.

"Dengar kakak senior ku, jika memang aku dan pria tua itu atau ptia tua itu tertarik pada ku maka aku akan menyerahkan diri ku satu kali menjadi pelacur yang melayani pria." Bahkan saat mengatakan itu Jisoo tidak takut ia hanya menganggap semua yang mereka bahas sekedar candaan, gadis itu juga sangat kokoh dengan ucapan yang ia katakan dia tidak pernah sekali pun mengingkari janji nya.

"Baiklah, kau yang berkata. Mari kita lihat apakah kau masih memegang perkataan mu." Dengan mata yang serius Viy menatap nya, bagi Viy gadis disamping nya perlu belajar untuk menjadi dewasa dia tidak bisa mengatakan hal yang dilihat sepele tapi akan mendatangkan masalah.

"Dan dengar ini nak, aku sendiri yang akan mengantar kan dirimu ke dalam kamar dan aku akan menunggu kau menangis sejadi jadinya."

Jisoo bisa dibilang sangat obsesi dengan majikan yang tampan bertahun tahun tidak mengenal lelah mengejar perhatian dari Jungkook kini tidak sampai seminggu perasaan gadis itu sangat cepat berubah, tidak disangka mungkin dia kembali sadar dan berhenti mengejar yang tidak akan bisa digapai.

Sekarang tidak ada lagi hal baik tentang pria 28 Tahun itu, dia mulai menceritakan bagaimana ia tersiksa menjadi pembantu Jungkook seperti budak itulah yang dia lakukan terhadap Jisoo mengingat kelakuan nya yang semena mena.

Hari ini Jisoo memiliki kelas melukis, ia kira akan terlambat sampai ke kampus ternyata masih lama bagaimana tidak tiba tiba jam yang terpasang di dinding kecepatan 15 menit membuat gadis itu ketakutan, dosen yang mengajar adalah laki laki yang galak dan tidak ramah.

Gadis itu masuk ke dalam kelas ada tiga tempat yang kosong di depan tapi para gadis sengaja tidak ingin memberikan tempat duduk untuk dirinya bahkan semua gadis yang berada di kelas seperti tidak sudi duduk dengan Jisoo. Kembali ia harus duduk paling belakang diantara para laki laki.

Setiap kali Jisoo tidak fokus dan tidak ada tenang tenang nya duduk diantara para laki laki mereka selalu sengaja mengoda gadis itu tangan mereka yang nakal disertai otak mereka yang mesum membuat Jisoo semakin tidak nyaman dengan kelas melukis, memang laki laki disini tidak banyak tapi tetap saja mereka sangat menganggu.

Kelas selesai semua mulai keluar kelas kecuali Jisoo, ya Jisoo dipanggil oleh dosen galak itu. Kembali sebuah isu menyebar sampai ke telinga dosen, isu itu sudah cukup lama tapi tetap saja masih di permasalahkan.

Have an Affair Where stories live. Discover now