Minta Penjelasan

3 3 0
                                    

Gue sampai rumah tepat pukul jam 10 malam. Gue lihat mama masih bersantai di ruang keluarga sendirian sambil menonton TV dan meminum teh. Tiba-tiba gue langsung punya niatan untuk bertanya ke mama perihal acara lamaran gue yang mendadak. Gue menghampiri mama yang sedang bersantai.

"Ma, mama lagi sibuk engga? tanya gue dengan memulai pembicaraan dengan mama

"iya, kenapa sayang? Mama engga sibuk kok." jawab mama sambil minum the

"beneran? Mama beneran bisa diajak ngobrol kan?" gue langsung memastikan keadaan mama apakah bisa diajak ngobrol.

"iya bisa dong. Masa engga. Kan mama sedang tidak bekerja. Ada apa sih? Kok serius banget?" jawab mama

"iya ma, ini serius"

"ada apa sayang?" Tanya mama dengan santai

"sebenarnya ada apa sih ma? kok kayaknya acara kemaren mendadak banget" Tanya gue yang to the point perihal acara lamaran gue yang dadakan banget

"acara? acara apa?" mama nampak kebingungan dengan pertanyaan gue

"itu loh ma, acara lamaran aku sama Rian yang mendadak banget didepan keluarga"

"oh itu, ya bagus dong. Kamu suka kan acaranya?"

"suka, tapi kenapa harus mendadak?"

"memang Rian tidak menjelaskan ke kamu? intinya sih kita hanya ingin kasih kejutan spesial aja buat kamu"

"udah sih, tapi aku engga percaya"

"kok bisa sih kamu engga percaya sama calon suami kamu?" mama langsung terheran-heran

"bukan, bukan begitu. Aku tuh merasa ada yang disembunyikan aja"

Mama tampak terdiam membisu. Diamnya mama malah membuat gue semakin bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Mama terlihat bingung namun disimpan rasa itu. Padahal, terlihat jelas pada mimik wajah mama yang bingung atau sedang berfikir jawaban apa yang akan disampaikan ke gue.

"Ma. Mama engga bohongin aku kan?" tanya gue sambil menatap mama dengan serius

"Ma, lebih baik jujur deh sama Via. Ada apa sih?" sambung gue

"Engga ada apa-apa. Hanya sedikit kejutan saja. harusnya kan kamu itu bahagia sayang, kenapa harus dijadikan beban sih?" jawab mama

"Bukan beban. Viani merasa ada yang aneh, kan tadi aku udah bilang. Udah deh ma. jujur aja"

Mama menghela nafas yang panjang dan terdiam, seperti ada yang dipikirkan. Namun rasanya sangat berat sekali diungkapkan.

"Ma..." panggil gue dengan lembut ke mama

Mama menoleh kearah gue dan mengambil tangan gue. Gue langsung deg-deg an menunggu jawaban mama yang selama ini gue cari.

"oke. Mama akan jujur ke kamu Vi"

"iya Ma."

"Mama berharap kamu lebih tenang dan bisa menerima semuanya. Lagian kan, kamu juga udah pacaran sama Rian, jadi, harusnya ya engga beban lah ya"

"iya Ma. Ada apa Ma?"

"Jadi begini Viani, mama itu ada hutang dengan keluarganya Rian. Ya salah satu syarat agar hutangnya lunas, kamu dan Rian harus segera menikah dalam waktu dekat. Trus, kebetulan kalian pacaran, kita bikin acara selayaknya kejutan untuk melamar kamu" mama langsung jujur

Gue langsung kaget banget ketika mendengar penjelasan mama. Gue? Gue dijadikan alat untuk membayar hutang? Emang sih Rian pacar gue, tapikan harusnya kalau ingin menikah ya atas dasar saling cinta dan rencana kita berdua bukan sebagai alat untuk melunasi hutang.

My CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang