CHAPTER 1

2.5K 303 11
                                    

Pusing.

Itulah gambaran pertama yang Xiao Zhan rasakan ketika pertama kali bangun tidur setelah semalam nekat datang sendirian menghadiri undangan pesta pernikahan mantan kekasihnya yang menikahi sahabat baiknya sendiri.

Jangan bertanya bagaimana perasaan Xiao Zhan ketika hadir di sana menyaksikan dengan matanya sendiri pemuda yang selama 6 tahun menjadi orang paling penting di hidupnya harus bersanding bahagia dengan pria lain di pelaminan.

Sebuah hal yang dulu pernah di bayangkan bersama, bahkan mereka berdua sudah merancang keluarga kecil dengan dua orang anak laki-laki dan perempuan.

Namun semuanya tinggal kenangan dimana sangat pahit dan pedih jika diingat kembali.

Menarik nafas perlahan netra matanya bergulir melihat ke sekeliling kamar yang di dominasi warna gelap dengan sebuah wallpaper bergambar langit menghias atap kamar, lukisan pemandangan alam terpasang rapi dan pas di tengah kamar, menengok kesamping ada sebuah lorong dimana itu adalah walk in closet.

Semua pemandangan yang tertangkap indera penglihatan menjelaskan kalau ini bukan kamar miliknya.

"Dimana aku?" Gumamnya bingung menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal.

Sambil terus mengingat kejadian semalam kenapa bisa sampai terdampar disini. Dan siapa yang sudah membawanya?

Sibuk dengan pikirannya sendiri, belum menyadari penampilan menakjubkannya sampai tangannya meraba bagian depan tubuh yang hanya terbalut selimut berwana pastel. Mencoba mengintip ke dalam selimut kedua matanya langsung melebar hingga hampir copot mendapati tubuhnya polos tanpa sehelai benang.

Mencoba tenang tidak panik apalagi sampai berteriak kencang dimana akan membuat heboh. Tapi tetap saja pikiran serta hatinya benar-benar tak tenang merasa ada yang salah.

Apa yang sudah terjadi padanya?

Panik dan bingung.

Tentu saja mendera seluruh hati apalagi dia benar-benar tidak ingat sama sekali kejadian semalam dimana ingatan terakhirnya adalah seorang pemuda tampan menghampirinya mencoba memberi bantuan setelah itu dia tidak ingat apapun kemudian berakhir disini.

"Nghhhh"

Suara lenguhan laki-laki terdengar jelas di telinga tepat di samping dia membuat jantungnya hampir saja copot, bulir keringat meluncur langsung membasahi pelipisnya, wajahnya memucat bahkan gemetaran hebat, takut melihat sosok pria di sampingnya seakan itu hantu bukan manusia.

Menggerakkan kepala ke samping dimana matanya kembali melebar sempurna, menatap horor sosok pria di sebelahnya dimana Xiao Zhan berpikir jika yang bersamanya saat ini adalah hantu yang sedang menyamar sangat menakutkan padahal pria itu bisa dikatakan sangat tampan bak dewa Yunani dengan pahatan yang sangat sempurna, berkulit putih, hidung mancung, jangan lupakan surai hitamnya sekelam malam milik pemuda itu.

Menggerakkan kepala ke samping dimana matanya kembali melebar sempurna, menatap horor sosok pria di sebelahnya dimana Xiao Zhan berpikir jika yang bersamanya saat ini adalah hantu yang sedang menyamar sangat menakutkan padahal pria itu bisa dikata...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya, Tuhan!!!" Jeritnya dalam hati.

Dia benar-benar tak tahu apa yang sebenarnya terjadi kenapa bisa mereka berdua terdampar disini dan siapa pemuda tampan ini?

Apakah mereka saling mengenal?

Berbagai macam pertanyaan terus bermunculan dalam benak Xiao Zhan ini juga spekulasi namun pada akhirnya memilih pergi secara diam-diam meninggalkan pemuda itu sendirian di kamar tanpa meninggalkan jejak sama sekali hanya bercak darah di atas sprei menjadi saksi bisu apa yang sudah terjadi di antara mereka juga bukti jelas kalau dia sudah terenggut.

Berjalan tergesa-gesa seperti di kejar sesuatu keluar dari gedung mewah berlantai 20 dengan dandanan agak berantakan seperti habis terkena badai tapi apa peduli dia karena di otaknya kini adalah ingin segera sampai ke rumah.

Dia berharap mereka berdua tidak perlu bertemu lagi anggap saja kejadian semalam tidak pernah terjadi walau pihak yang di rugikan adalah dia tapi hal seperti ini sudah biasa terjadi, lumrah bagi sebagian orang yang hidup di perkotaan dimana sering melakukan one night stand.

Menyetop sebuah taksi di pinggir jalan setelah mengatakan alamat yang di tuju sang supir langsung melajukan mobil.

Merasa sudah aman dan selamat, Xiao Zhan langsung duduk menyandar pada kursi penumpang taksi dengan wajah penuh kelegaan.

Dia terus merutuki dirinya, mengapa bisa begitu bodoh tidak bisa membedakan mana minuman wine atau orange juice. Dan gara-gara minuman itu dia harus terdampar di ranjang orang asing yang namanya saja dia tidak tahu.

Dan mulai detik ini dia tidak akan menyentuh minuman beralkohol jenis apapun.

My young husband (Yizhan)Where stories live. Discover now