Chapter 8

58 7 0
                                    

Warning 18+ terdapat unsur kekerasan dan darah, jadi harap bijak dalam membaca.

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gays🥰

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gays🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Sementara Faulen pulang ke rumah nya.

"Tumben kak udah pulang biasa nya kalo abis nginep pulang sore" saat Faulen masuk kedalam rumah nya sudah disambut dengan pertanyaan sang adik Fazio.

"Huft.. ntar dulu ya dek ngobrol nya Kakak mau istirahat" ucap Faulen setelahnya dia pergi ke atas untuk menuju ke kamar nya.

"Kakak sudah pulang dek?" Tanya sang Mommy.

"Udah Mom tapi langsung ke kamar, muka nya kaya kesel gitu" jelas Fazio.

"Ohh yaudah kamu jangan ganggu kakak dulu nanti kena semprot kamu" ucap mommy nya.

"Iya Mom, eh iya Mommy jadi pergi?" Tanya Fazio.

"Iya ini mau berangkat kamu diem-diem dirumah ya nanti kalo kakak nanyain kasih tau Mommy ada urusan oke boy?" Jelas Mommy nya.

"Siap Mommy" jawab Fazio sambil bergaya hormat.

Setelah nya sang Mommy pun pergi. Sementara didalam kamar Faulen hanya berdiam diri disofa dekat jendela kamar nya.

"Huh.." Faulen menghela nafas.

"Apa yang lo sembunyiin dari kita Lien?" Gumam Faulen.

"Apa ini ada hubungannya sama lu yang waktu itu pingsan di toilet sekolah?"

"Di toilet ada cctv nya kan ya" Monolog nya.

Ya ditoilet memang dipasang cctv karna dulu sempat ada kasus pembullyan didalam toilet. Tapi tenang cctv nya tidak sampai meperlihatkan dalam bilik nya hanya melihatkan bagian dekat wastafel.

Akhir nya Faulen membuka laptop nya untuk memastikan sesuatu itu. Dan Setelah Faulen memastikan sesuatu lalu dia menelpon Aldo.

[Percakapan dalam telephone]

Grande Capo

: Aldo
Hallo Grande Capo (Boss Besar)

Faulen :
Gimana?

: Aldo
Sudah berada diruangan tortura (penyiksaan)

Faulen :
Ikut saya ke ruangan tortura

: Aldo
Baik Grande capo

[Percakapan Berakhir]

Setelah panggilan berakhir Faulen bergegas ke ruangan tortura bertempatan dengan Aldo yang menghampirinya, dan dalam perjalanan ke ruangan itu yang lumayan jauh jarak nya, mereka berdua pun berbicara seputar bisnis dunia bawah.

Notre Histoire || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang